Sekelompok keluarga warga negara Singapura menginjakkan kaki di Bandara Harun Thohir Pulau Bawean Gresik, kemarin (16/3). Selain ingin mengunjungi saudara, mereka juga ingin memenuhi rasa penasaran naik pesawat Surabaya - Pulau Bawean.
Beroperasinya bandara Harun Thohir di Pulau Bawean disambut gembira. Begitu juga keluarga masyarakat Bawean yang sudah menetap di luar negeri. Seperti Ratna Dewi (50 th.) yang kini telah menjadi warga negara Singapura. Mereka berkeinginan kuat untuk bertandang ke tanah asal setelah mengetahui bandara Harun Thohir beroperasi. "Senangnya bisa lebih cepat waktu tempuhnya hanya 45 menit dibanding naik kapal cepat selama 3 jam,"katanya.
Menurut Ratna, kepergian ke Pulau Bawean memanfaatkan liburan sekolah di Singapura. Sehingga 6 orang keluarganya bisa diajak serta berkunjung ke Pulau Bawean. Diantaranya tujuannya bersilaturahmi bersama keluarga, serta menikmati keindahan obyek wisata yang ada.
Menurut Ratna, sudah seringkali naik pesawat terbang tapi baru sekarang berat badan ditimbang. "Jadi saat disuruh timbang oleh petugas, sempat tertawa juga,"ujarnya.
Kemungkinan dikarenakan pesawat terbang yang kecil dan jarak tempurnya kurang 1 jam, sehingga penumpangnya ditimbang dulu sebelum naik ke pesawat. Termasuk membawa barang dibatasi 10 kg.
Sebenarnya menurut Ratna, naik pesawat terbang ke Pulau Bawean lebih mengasyikkan karena terbangnya rendah tidak tinggi. Sehingga bisa melihat jelas Surabaya dan Gresik dari udara, yang lebih senang lagi saat berada diatas Pulau Bawean. "Melihat kecantikan Pulau Bawean yang indah, ada pegunungan juga bukit-bukit, dan aman tanpa ada polusi di udara,"ungkapnya.
Lebih lanjut Ratna berharap agar pesawat terbang yang melayani ke Pulau Bawean bisa memuat lebih banyak penumpang. Alasannya kasihan banyak penumpang yang tidak mendapatkan tiket dikarenakan kapasitas hanya 12 penumpang saja. "Kemarin saja dari Surabaya ke Pulau Bawean semua kursi penuh,"paparnya. (bst)
