Polsek Sangkapura menggelar kegiatan pemusnahan barang bukti miras hasil operasi tahun 2015/2016, di Alun-Alun kota Sangkapura sabtu,( 9/4). Turut hadir dalam kegiatan ini Muspika Sangkapura, KH. Abdul Latif (Ketua MUI), KH. Hazin Zainuddin, KH. Nasir Maktub, M. Fauzi Rauf (Ketua PCNU), Kepala Instansi, pelajar dan masyarakat umum menyaksikan pemusnahan dengan menggunakan alat berat slinder.
Kapolsek Sangkapura AKP Arif Rasyidi menjelaskan barang bukti yang dimusnahkan meliputi bir bintang 120 botol, vodka 35 botol, mansion 20 botol, bir hitam 63 botol, paloma 15 botol dan arak putih 10 botol.
Pemusnahan dihadapat publik dan disaksikan oleh tokoh masyarakat, menurut AKP Arif Rasyidi, tujuannya memberikan gambaran kepada kyai, kepala desa, dan masyarakat bahwa di kecamatan Sangkapura sudah marak peredaran minuman keras. “Jika diibaratkan sebongkah gunung es, barang bukti ini tidak seberapa banyak dibandingkan yang telah beredar. Mungkin 1.000 kali lebih banyak daripada yang telah berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian. Hasil miras yang ditangkap hanya nasib sial saja kepada pengedaranya,”katanya.
Kapolsek Sangkapura melalui suruh tokoh masyarakat, khususnya kepala desa sebagai garda terdepan mengharap kerjasama dalam memberantas peredaran minuman keras. “Jangan sampai ada peredaran minuman keras di kecamatan Sangkapura, termasuk diseluruh Pulau Bawean secara umum,”tegasnya.
Lebih lanjut Arif Rasyidi menyatakan sejak tahun 2002 sudah ada peraturan daerah nomor 15 tentang larangan peredaran minuman keras, termasuk memiliki, menggunakan ataupun mengedarkan. Sekarang Perda sudah disempurnakan Nomor 19 Tahun 2004 tentang Larangan Minuman Keras dan Beralkohol.
Abdul Adim Camat Sangkapura mengatakan minuman keras ini merupakan bukti bahwa peredarannya sudah masuk ke wilayah kecamatan Sangkapura. (bst)
