Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Timur mengupayakan
penambahan penambahan jadwal
penerbangan Surabaya-Bawean selama musim mudik dan balik Lebaran
nanti. Usulan itu disampaikan ke
Kementerian Perhubungan, mengingat penumpang rute ini sangat padat. Bahkan untuk penerbangan sebulan sudah habis dipesan sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim,
Wahid Wahyudi menjelaskan, usulan
penambahan jadwal itu sudah lama
disampaikan ke Kementrian Perhubungan. Namun hingga saat ini usulan
itu belum bisa direalisasikan.
Disebutkan, selama ini penerbangan
Surabaya-Bawean menggunakan maskapai PT Airfast Indonesia. Frekuensi penerbangan dalam sepekan hanya 2 kali.
Yakni Selasa dan Kamis. “Kami akan
berupaya untuk mengusulkan tambahan
jadwal penerbangan. Kalau perlu nanti
ditambah jumlah pesawat sejenis khusus
untuk mengantisipasi lonjakan pemudik
ke pulau Bawean,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini load factor penerbangan Surabaya-Bawean, rata-rata 100 persen. Tentu saja, jika hal ini
dibiarkan bisa mengganggu aktivitas
perekonomian. “Musim mudik lebaran
merupakan puncak tertinggi mobilisasi
masyarakat. Kami meminimalisir
adanya penumpukan penumpang,
sebab itu akan menganggu kenyamanan pemudik lainnya,”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana
Kelas III Bandara Trunojoyo, Wahyu
Siswono mengungkapkan, penerbangan
Surabaya Bawean mendapat subsidi
dari Kementerian Perhubungan. Subsidi
itu ditujukan agar dapat memacu
perekonomian Kabupaten Gresik.
“Jika bulan kemarin ada wacana subsidi penerbangan akan dicabut. Sepertinya, hingga musim mudik lebaran
nanti subsidi masih akan diberikan oleh
pemerintah,” terangnya.
(fir)