Memoles Pulau Bawean sebagai tujuan wisata harus dilakukan secara komprehensif. Salah satunya pembenahan sektor telekomunikasi sebagai penunjang sektor wisata tak bisa diabaikan.
“Semua wilayah Pulau Bawean harus terjangkau jaringan telekomunikasi, ini demi kenyamanan wisatawan,” kata Kepala desa Sidogedungbatu Muadz Abkar, Selasa (31/5).
Kenyataannya saat ini, wilayah-wilayah ikon wisata seperti Pulau Noko dan Gili sulit sinyal hp.
Muadz Abkar mengaku warganya sudah bertahun-tahun wilayahnya belum ada sinyal untuk telepon seluler. Bahkan seringkali telah mengajukan permohonan secara resmi agar operator seluler membangun BTS (tower seluler).
“Selain wisatawan, banyak penduduk yang mayoritas mempunyai keluarga bekerja di luar negeri, mereka butuh untuk berkomunikasi,”katanya.
Diakuinya, tak tersedianya jaringan telekomunikasi yang memadai akan menghambat pembangunan pariwisata. Kalaupun wisatwan datang ke Bawean, mereka tak bisa berlama-lama. “Lemahnya sinyal hp Pulau Gili dan Pulau Noko seringkali dikeluhkan wisatawan yang berkunjung,”paparnya.
Pemerintah diminta agar mengeluarkan insentif agar operator seluler mau memperkuat jaringan di Pulau Bawean. Sektor telekomunikasi diyakini menjadi pintu gerbang kemajuan Pulau Bawean.
“Sekarang kalau boking hotel saja dengan online, sangat disayangkan bila tak bisa dimanfaatkan kemajuan tehnologi ini,” katanya. (bst)
