Arsitek ITS Terjunkan Tim Teliti Dhurung
Posted by Media Bawean on Kamis, 22 September 2016
Pulau Bawean menyimpan hal-hal menarik bagi ilmuwan untuk menelitinya. Terbaru, tim arsitek Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya blusukan di Pulau Bawean. Mereka menelitik bangunan adat yang disebut dhurung.
Bangunan ini dahulu hampir ada disetiap depan rumah warga. Bentunya mirip joglo yang memiliki dua fungsi. Bagian atas untuk menyimpan hasil-hasil pertanian, dan bagian bawah bisa digunakan untuk pertemuan.
Namun saat ini keberadaannya mulai langka. Banyak yang telah rusak karena tidak terawat.
Andy Mappajaya koordinator penelitian mengatakan kegiatan penelitian bertujuan mengetahui secara detail tentang dhurung yang ada di Pulau Bawean. Diantaranya mendatangi banyak kampung seperti Candi Paromaan, Diponggo, Daun dan Pudakit Timur.
Menurutnya dhurung semakin berkurang disebab pemiliknya menjual untuk merenovasi rumah, dan keberadaannya juga sudah tidak diperlukan. “Kami juga akan meneliti asal usul dhurung di Pulau Bawean, serta kerangkanya seperti ukirannya juga diteliti,” katanya.
Harapannya ada generasi penerus pembuat dhurung di Pulau Bawean. Untuk keperluan penelitian, pihaknya telah membeli dhurung yang ada di Pulau Bawean untuk dilakukan penelitian lebih lanjut di Pulau Jawa.
Sementara itu, Rimnan Kepala Desa Pudakit Timur menyatakan dhurung di wilayahnya sudah mulai berkurang. Banyak yang dijual oleh pemiliknya.
Kedepan sudah diantisipasi agar dhurung yang ada tetap dipertahankan. (bst)
Tag:
#DHURUNG