Oleh: Sugriyanto
Penginapan milik H. Yusuf di jalan Panglima Sudirman gang II nomor 19 A Gresik menjadi jujukan kafilah asal Kecamatan Sangkapura di setiap acara MTQ tingkat kabupaten yang diselenggarakan dua tahunan sekali ini. Selain letak tempatnya yang strategis, juga desain penginapan berlantai tiga ini cocok untuk berbagai kegiatan bekal pemantapan dalam kesertaan lomba MTQ dari berbagai cabang. Di teras depan lantai tiga tersedia ruang terbuka yang relatif luas sehingga para peserta MTQ ini merasa amat leluasa untuk melantunkan tarikan suara dalam langgam lagu musabaqoh. Senyaring atau sekeras apapun para kafilah berlatih di teras lantai III tetap aman-aman saja karena tidak ada pihak tetangga yang merasa terusik ketenangannya. Justru, suara yang ditimbulkan para kafilah di saat berlatih langsung lenyap terbawa tiupan angin yang berhembus kencang di atas teras lantai paling atas tersebut.
Kesejukan hembusan sepoi-sepoi angin yang bertiup dari berbagai penjuru di teras atas lantai tiga terasa hawanya. Para kafilah merasakan kesejukan walau terik mentari menyengat bumi seperti saat ini. Kebisingan deru kendaran yang melintas di jalan raya Palima Sudirman tidak seberapa terdengar bisingnya. Ketidak-terdengaran deru mesin kendaraan ini akibat letak penginapan masih masuk gang beberapa meter dari jalan raya Pangsud tersebut. Apabila menerus masuk ke arah barat dari gang sempit tersebut akan sampai ke komplek pekuburan umum. Senyapnya suasan di tengah malam sesenyap suasana kubur yang berada di dekatnya.
Proses sosialisasi antarpeserta yang turut dalam kafilah asal Kecamatan Sangkapura di tingkat anak-anak secara alamiyah terjadi interaksi baru yang semakin mengenal antara yang satu dengan lainnya. Patut diketahui pula bahwa peserta yang terjaring dalam seleksi di tingkat kecamatan berasal dari berbagai pelosok yang relatif berjauhan tempat tinggalnya. Di penginapan inilah mereka mulai kenal antarsesama. Sebelumnya mereka belum seberapa mengenal lebih dekat sifat dan karakter masing-masingnya. Beberapa waktu kemudian mulailah timbul rasa senasib seperjuangan di penginapan tersebut. Mereka memiliki semangat tinggi untuk mempersembahkan yang terbaik buat kecamatan asalnya, umumnya untuk keharuman nama Pulau Bawean.
Kebersamaan dalam satu penginapan terasa unik dan menarik tatkala mendengar bersama informasi penting yang disampaikan via WA atau Whats up. Informasi sekecil apapun yang diterima dari panitia penyelenggara MTQ tingkat kabupaten yang digelar di Kecamatan paling selatan ini terbaca bersama. Segala informasi terkini yang memuat aturan dan ketentuan MTQ yang digeber di Kecamatan Wringin Anom tersebut cepat sampai kepada peserta. Schedul acara beserta daftar susunan makan di setiap waktu yang menjadi jatah perpeserta yang terperinci dengan cermat itu akhirnya tersampaikan via WA. Termasuk, waktu kesiapan jamuan santap makan tiga kali sehari di penginapan H. Yusuf tersampaikan dari panitia pihak kecamatan juga via WA. Para pendamping dari pihak kecamatan tidak perlu lagi menggedor pintu kamar para peserta untuk memberi tahu tibanya acara jamuan makan. Alasan yang mendasar adalah hemat energi dari keharusan untuk naik turun dari setiap kamar yang berada di lantai II dan III tersebut. Bila petugas logistik mengirim via WA atas sudah siapnya sajian santap makan, semua peserta menuju ruang jamuan di lantai dua secara bersama dengan diawali iringan doa dari salah seorang ustadz yang mendapat mandat untuk memimpinnya. Kerap kali pula foto menu makanan yang sudah tersaji di ruangan lantai dua terlihat jelas penyajiannya via WA. Betapa indahnya nilai sebuah kebersamaan dalam satu asrama penginapan ini.
Pada hari Kamis, 27 September 2018, pada malam sehabis magrib semua peserta beserta rombongan berkumpul di ruang lantai dua untuk mendapatkan arahan dan motivasi dari Bapak Camat Abdul Adim, S.Pd. MM. Sambil berdiri di dekat gawang pintu penginapan, beliau amatlah santai menyampaikan segala sesuatu terkait rencana kafilah yang akan berangkat menuju Kecamatan Wringin Anom sebagai tempat penyelenggara MTQ tingkat kecamatan se-Kabupaten Gresik. Segala tetek bengek dibincingkan secara transparan, hingga rencana kepulangan kembali ke Bawean tuntas dibahas secara menyeluruh. Di sela-sela penyampaian itu bergulir senyum renyah dari seorang camat bertajuk ST12 itu (Sangkapura 1 dan Tambak 2).
Rencana keberangkatan kafilah asal dua kecamatan, baik yang dari Kecamatan Sangkapura maupun Kecamatan Tambak tetap menggunakan satu bus yang sama menuju Kecamatan Wringin Anom. Waktu keberangkatan telah ditetapkan hari Jumat, 27 September 2018 pada pukul 08:00 WIB. Penetapan waktu keberangkatan yang agak pagi ini sebagai langkah antisipasi adanya kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di lintasan dimaksud. Intinya, tepat pukul 07:00 WIB seluruh peserta dan rombongan sudah harus menyudahi aktivitas apapun di penginapan H.Yusuf di Jalan Pangsud tersebut. Hakikat dari pengasramaan ini sebagai langkah pemantapan para peserta. Di saat Bapak Camat Sangkapura, Bapak Abdul Adim, S.Pd. MM. hendak menyudahi wejangan, pada saat yang sama peserta asal Sangkapura binaan Ibu Hj.Siti Aisyah Aziz tiba dari Kota Malang. Liputan khusus tentang qori'ah yang pernah menggondol juara tingkat nasional dari tingkatan remaja pada tahun 1985 di MTQ Pontianak Balik Papan akan dimuat dalam liputan khusus. Selamat mengikutinya!