Orang Bawean pertama tiba di Vietnam saat masih berada dalam jajahan Prancis. Mereka kemudian membangun Masjid Al Rahim yang merupakan salah satu masjid tertua di Vietnam.
Namun mereka hampir tidak ada yang menguasai bahasa Indonesia ataupun bahasa Bawean. Bahkan tradisi daerah asal pun tidak ada yang diteruskan.
Orang-orang Boyan terpusat di kawasan Masjid Al Rahim. Sebagian ikut merantau ke Amerika pascaperang, sebagian lagi kembali ke Bawean. Sisanya, tinggal di Vietnam. Tapi sayang, mereka sudah tidak lagi menunjukkan identitas keislamannya.
Hanya orang tua yang melakukan salat di Masjid. Padahal, rumah mereka bersebelahan dengan masjid. Generasi muda Boyan sudah terpengaruh budaya modern nan sekuler.
Banyak di antara mereka yang menghabiskan waktu dengan minum-minuman keras. Para perempuan tidak lagi menutup aurat. Satu-satunya identitas Islam pada mereka hanyalah tulisan “Halal” dengan huruf Arab di depan warung makan mereka. Butuh dakwah ideologis untuk menyadarkan mereka tentang urgensi Islam kafah. [MNews/Rgl]