Media Bawean, 4 Oktober 2008
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Sudah hampir setengah tahun ini, pasokan listrik di Bawean tidak normal. Pemadaman bergilir sering dilakukan oleh PLN. Selain itu, listrik menyala mulai pukul 17.00 hingga 08.00.
Penyebabnya adalah tidak berfungsinya tiga generator listrik yang dimiliki unit pembangkitan listrik PLN Bawean. "Di antara empat generator, hanya satu yang berfungsi," ucap Hermawan, warga yang tinggal di dekat generator PLN.
Generator-generator itu dijalankan dengan bahan bakar solar sehingga biaya operasionalnya mahal. Sebab, harga BBM di Bawean lebih mahal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Gresik. Misalnya, harga BBM jenis bensin saat ini di Bawean Rp 7.500 per liter. Harga tersebut sudah turun dibandingkan saat kenaikan BBM pada Maret lalu. "Saat itu harganya Rp 11.000. Itu pun dicampur minyak tanah," tutur Aminuddin, pemilik depo bensin.
Yang sangat merasakan dampak kurangnya pasokan listrik tersebut adalah para pelajar. Sebab, bisa dipastikan sekolah-sekolah mereka tidak dapat aliran listrik. "Padahal, banyak sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer. Dengan tak adanya listrik, tentu fasilitas itu tidak bisa dipakai," ucap Sofyan, salah seorang guru SD, yang ditemui Jawa Pos di rumahnya.
Untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain, banyak siswa yang mengandalkan warung internet (warnet) milik Telkom. Sebab, Telkom adalah salah satu instansi yang masih menikmati listrik saat pemadaman bergilir. (pra/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Sudah hampir setengah tahun ini, pasokan listrik di Bawean tidak normal. Pemadaman bergilir sering dilakukan oleh PLN. Selain itu, listrik menyala mulai pukul 17.00 hingga 08.00.
Penyebabnya adalah tidak berfungsinya tiga generator listrik yang dimiliki unit pembangkitan listrik PLN Bawean. "Di antara empat generator, hanya satu yang berfungsi," ucap Hermawan, warga yang tinggal di dekat generator PLN.
Generator-generator itu dijalankan dengan bahan bakar solar sehingga biaya operasionalnya mahal. Sebab, harga BBM di Bawean lebih mahal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Gresik. Misalnya, harga BBM jenis bensin saat ini di Bawean Rp 7.500 per liter. Harga tersebut sudah turun dibandingkan saat kenaikan BBM pada Maret lalu. "Saat itu harganya Rp 11.000. Itu pun dicampur minyak tanah," tutur Aminuddin, pemilik depo bensin.
Yang sangat merasakan dampak kurangnya pasokan listrik tersebut adalah para pelajar. Sebab, bisa dipastikan sekolah-sekolah mereka tidak dapat aliran listrik. "Padahal, banyak sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer. Dengan tak adanya listrik, tentu fasilitas itu tidak bisa dipakai," ucap Sofyan, salah seorang guru SD, yang ditemui Jawa Pos di rumahnya.
Untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain, banyak siswa yang mengandalkan warung internet (warnet) milik Telkom. Sebab, Telkom adalah salah satu instansi yang masih menikmati listrik saat pemadaman bergilir. (pra/ib)
Posting Komentar