Media Bawean, 11 Februari 2009
Sumber : Berita Jatim
Reporter : Hardy
Gresik - Gus Soleh Akbar (45), dukun sesat asal Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Bawean, nyaris dimassa warga Desa Daun Kecamatan Tambak, karena dianggap melecehkan agama dalam melakukan penyembuhan terhadap pasiennya, Rabu (11/2/2009).
Sebab, dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, ritual penyembuhan yang diajarkan Gus Soleh yakni dengan mengubah bacaan Syahadat. Bahkan, ada laporan bila cara penyembuhan, pihaknya juga tak segan-segan menginjak-nginjak kitab suci.
Kapolsek Sangkapura, AKP Zamzani, membenarkan ada laporan tersebut, namun hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap tuduhan tersebut.
"Keterangan sementara, terlapor membantah menginjak Al Quran ketika melakukan pengobatan, namun hanya menempelkan kitab suci di bawah kakinya," katanya saat dihubungi beritajatim.com.
Lebih lanjut Zamzani menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kini Gus Soleh telah diamankan, dan meminta praktek pengobatannya dihentikan. "Sebab kami masih berkoordinasi dengan MUI Gresik dulu," ujarnya.
Sementara terkait hal ini, Pengurus NU Cabang Bawean sebelumnya mengaku sudah mengingatkan Gus Soleh agar menutup tempat praktek pengobatannya.
"Sebelumnya kami sudah mengingatkan untuk menghentikan pengobatan, tapi dilanggar. Terpaksa massa datang. Kini, kami juga sudah mendesak Muspika untuk mencabut ijin praktek itu," desak Nizam. [ard/kun]
Sumber : Berita Jatim
Reporter : Hardy
Gresik - Gus Soleh Akbar (45), dukun sesat asal Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Bawean, nyaris dimassa warga Desa Daun Kecamatan Tambak, karena dianggap melecehkan agama dalam melakukan penyembuhan terhadap pasiennya, Rabu (11/2/2009).
Sebab, dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, ritual penyembuhan yang diajarkan Gus Soleh yakni dengan mengubah bacaan Syahadat. Bahkan, ada laporan bila cara penyembuhan, pihaknya juga tak segan-segan menginjak-nginjak kitab suci.
Kapolsek Sangkapura, AKP Zamzani, membenarkan ada laporan tersebut, namun hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap tuduhan tersebut.
"Keterangan sementara, terlapor membantah menginjak Al Quran ketika melakukan pengobatan, namun hanya menempelkan kitab suci di bawah kakinya," katanya saat dihubungi beritajatim.com.
Lebih lanjut Zamzani menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kini Gus Soleh telah diamankan, dan meminta praktek pengobatannya dihentikan. "Sebab kami masih berkoordinasi dengan MUI Gresik dulu," ujarnya.
Sementara terkait hal ini, Pengurus NU Cabang Bawean sebelumnya mengaku sudah mengingatkan Gus Soleh agar menutup tempat praktek pengobatannya.
"Sebelumnya kami sudah mengingatkan untuk menghentikan pengobatan, tapi dilanggar. Terpaksa massa datang. Kini, kami juga sudah mendesak Muspika untuk mencabut ijin praktek itu," desak Nizam. [ard/kun]
Posting Komentar