Media Bawean, 6 April 2010
Masyarakat membutuhkan sesuatu hal lebih praktis dengan proses cepat. Seperti waktu panen padi melakukan perontokan gabah padi dengan melalui banyak cara yang dilakukan.
H. Subki sebagai Koordinator Lembaga Mandiri Yang Mengakar Di Masyarakat (LM3) memiliki program baru di Pulau Bawean berkaitan dengan pengembangan pertanian, salah satunya waktu panen raya berhasil mendapat bantuan dari pemerintah berupa mesin perontok padi dengan kemampuan satu hari bisa menghasilkan 200 sak gabah. Sedangkan hasil mesin sepenuhnya diberikan kepada lembaga pendidikan setempat.
"LM3 fokus pada pertanian, setelah panen raya selesai akan dilanjutkan dengan penanaman jagung jenis P21 dilahan seluas 5 hektar dan kedelai lahannya seluas 7 hektar," katanya.
"Bantuan yang diterimanya berupa mesin perontok padi satu unit, mesin perontok jagung satu unit, mesin perontok kedelai satu unit, dua unit alkon, dua unit semprotan hama, dan satu unit mesin pembajak sawah," jelasnya.
"Dalam proses penanaman agar memperoleh hasil yang baik, maka didatangkan tenaga ahli dari Jember sebanyak 3 orang dengan dibantu 5 orang warga setempat," papar H. Subki.
Hakki sebagai tenaga ahli, mengatakan, "mesin perontok padi adalah satu-satunya di Pulau Bawean, dengan kemampuan sehari menghasilkan 200 sak gabah padi," ujarnya. (bst)
H. Subki sebagai Koordinator Lembaga Mandiri Yang Mengakar Di Masyarakat (LM3) memiliki program baru di Pulau Bawean berkaitan dengan pengembangan pertanian, salah satunya waktu panen raya berhasil mendapat bantuan dari pemerintah berupa mesin perontok padi dengan kemampuan satu hari bisa menghasilkan 200 sak gabah. Sedangkan hasil mesin sepenuhnya diberikan kepada lembaga pendidikan setempat.
"LM3 fokus pada pertanian, setelah panen raya selesai akan dilanjutkan dengan penanaman jagung jenis P21 dilahan seluas 5 hektar dan kedelai lahannya seluas 7 hektar," katanya.
"Bantuan yang diterimanya berupa mesin perontok padi satu unit, mesin perontok jagung satu unit, mesin perontok kedelai satu unit, dua unit alkon, dua unit semprotan hama, dan satu unit mesin pembajak sawah," jelasnya.
"Dalam proses penanaman agar memperoleh hasil yang baik, maka didatangkan tenaga ahli dari Jember sebanyak 3 orang dengan dibantu 5 orang warga setempat," papar H. Subki.
Hakki sebagai tenaga ahli, mengatakan, "mesin perontok padi adalah satu-satunya di Pulau Bawean, dengan kemampuan sehari menghasilkan 200 sak gabah padi," ujarnya. (bst)
Posting Komentar