Jum'at, 13 Juni 2025
Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tokoh Pulau Bawean Merespon Warga Bawean 'REWEL'

Tokoh Pulau Bawean Merespon Warga Bawean 'REWEL'

Posted by Media Bawean on Jumat, 02 April 2010

Media Bawean, 2 April 2010

Pernyataan Jumanto sebagai anggota Komisi A DPRD Kabupaten Gresik saat audensi bersama Camat Tambak, Dinas Pertanian Tambak dan Kepala Desa Se-Kecamatan Tambak, kemarin (31/3), mengatakan, "Selama 5 tahun yang kita dengar masyarakat Bawean memang sangat pandai-pandai dan yang tidak enak kita dengar ditelinga masyarakat Bawean rewel. Sangat rewel, sehingga sulit diatur," katanya.

Media Bawean menghubungi beberapa tokoh Bawean untuk menanggapi perkataan Jumanto, berikut hasilnya :

KH. Aziz Ismail (Rois Syuriah PCNU Bawean)

Salah besar jika warga Bawean dianggap rewel, selama ini warga Bawean dikenal ramah oleh orang lain. Jika rewel, kemungkinan warga Bawean merasa tidak diperhatikan dalam segala aspek pembangunannya. Coba bila segala kebutuhannya terpenuhi, pasti orang Bawean merasa nyaman dan tentram.***

Ir. H.Syariful Mizan (Ketua PCNU Bawean)

Warga Bawean rewel sebab selama ini merasa kurang puas dengan kondisi didalam Pulau Bawean. Sebagai wakil rakyat semestinya malu melihat kondisi Pulau Bawean dalam keterpurukan seperti yang ada sekarang. Seandainya kondisinya seperti didaratan jawa, saya yakin warga Bawean tidak rewel.***


Fuad Mahsuni (Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur)

Dia itu tidak paham tentang Bawean, justru karena Bawean tidak mendapatkan yang wajar dari Gresik.***




Thoriqul Haq (Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur)

Orang Bawean itu cantik, seperti isteri saya. Tidak rewel kok.***






Syakir Jamhuri, SH. MM. (Mantan DPRD Kab. Gresik)

Tidak benar sebab masyarakat Bawean sangat ramah, santun dan humanis. Bawean selalu dimarginalkan. Sejatinya Bawean sebagai pulau terpencil harus mendapat prioritas dari segala aspek.***



Baharuddin, SH. MH. (Ketua Yayasan Pasir Putih)

Jika ungkapan itu benar, itu berbau rasialis, ungkapan itu menyakitkan dan merupakan penghinaan terhadap orang Bawean. Yang benar adalah, para pejabat Kabupaten Gresik_lah yang tidak bisa mengatur. Lantas apa gagasan DPRD Gresik terhadap permasalahan yang dihadapi orang Bawean?.***


M. Riza Fahlevi
(
CO Editor In Chief Batam Pos/Jawa Pos Group )

Memang ada benarnya juga, tapi itulah tugas wakil rakyat, harus bisa menampung segala macam keinginann"bos"nya (rakyatnya) jangan hanya bisa mgeluh saja. Jangan hanya mau enaknya saja.***


Sudarsono (Mantan Pengurus PKB Jawa Timur)

Saya kira wajar kalau ada keinginan dari warga Bawean untuk meminta haknya. Karena realitasnya Pemkab Gresik kurang memperhatikan pembangunan di Bawean, khususnya menyangkut hajat orang banyak. Menurut saya, warga Bawean bukan rewel tapi wajar kalau mereka punya keinginan, dan itu wajib direspon oleh rekan-rekan anggota DPRD Gresik..***


Endink Syarifuddin (Mantan Pengurus Besar PMII)
Itulah problem kita :
masyarakat mengikuti aturan ataukah aturan mengikuti masyarakat? Disinilah butuh 'pemimpin' cerdas yang mampu mendialektikan antara teks aturan dan konteks sosial. Itulah wisdom/kebijaksanaan. Seni 'memimpin' membutuhkan wisdom sebagai kecerdasan tertinggi. 'Pemmpin' yang wisdom pasti tidak angkuh dan menyalahkan orang lain/ rakyat.
***

Drs. Hepni (Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gresik)

Lihat persoalannya, kalau mengenai kebijakan pemerintah dan tidak berpihak kepada rakyat, wajar kalau rakyat rewel. Yang perlu dipertanyakan justru kalau ada dewan yang tidak rewel untuk memperjuangkan rakyat. Untuk masyarakat Bawean ini pelajaran sangat berharga untuk disimak pernyataan tersebut.***

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean