Media Bawean, 28 September 2010
Dampak pemutusan curah listrik yang dilakukan oleh Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PLN dari APJ Gresik, bagi warga desa Suwari Sangkapura Pulau Bawean sangat dirasakan ketika waktu beranjak malam hari. Suasana gelap gulita menyelimuti kampung, khususnya tempat-tempat belajar mengaji diwaktu malam.
"Sebagai warga Indonesia, ingin juga menikmati listrik PLN," terangnya.
"Terusterang dampak pemadaman listrik curah merugikan santri mengaji di langgar, mereka dengan listrik bisa belajar waktu malam dan pagi hari. Setelah listrik padam, mereka hanya belajar di waktu malam hari dengan menggunakan penerangan petromax, sedangkan belajar waktu pagi diliburkan sehubungan kondisi gelap," jelasnya.
"Tidak adanya listrik, bisa menjadi salah satu penyebab runtuhnya agama," tegas Kyai yang memiliki santri berjumlah 20 orang. (bst)