Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Waspada Beli Hp Buat Anak
Rentan Disalahgunakan

Waspada Beli Hp Buat Anak
Rentan Disalahgunakan

Posted by Media Bawean on Selasa, 17 Mei 2011

Media Bawean, 12 Mei 2011


Janganlah bangga sebagai orang tua telah membelikan handphone buat sang anak, resiko tinggi kehancuran masa depan.


Sebagian besar anak muda Di Pulau Bawean sudah dipastikan memiliki ponsel canggih, bukan titat titut berharga murah. Kecanggihan akses internet, termasuk pemutaran video sangat sempurnah, sehingga muda disalahgunakan pemakaiannya.


Salah satu Kepala Sekolah favorit di Pulau Bawean menyatakan sudah melakukan operasi beberapa kali di sekolah, tetapi siswa lebih pintar yaitu memory card diambil dan disembuyikannya. 


Menurutnya pernah satu kali menemukan anak didiknya yang kedapatan di dalam ponselnya menyimpan video porno, setelah diurus ternyata orang tuanya menyatakan ponsel tersebut adalah miliknya sendiri yang dipinjam oleh anaknya.


Ketua PC. Lakpesdam NU Bawean, Ali Asyhar menyatakan pengaruh HP sungguh jauh lebih besar dari pada Televisi. "Program televisi ada lembaga sensornya sehingga tayangan yang seronok, menjijikkan dan diluar batas kepatutan bisa dicegah. Sementara HP tanpa sensor kecuali si pemilik sendiri. HP saat ini umumnya bisa untuk menyimpan video rekaman. Ini berbahaya. banyak kasus seseorang merekam aktifitas pribadinya kemudian tersebar karena kurang hati-hati. belum lagi yang sengaja untuk disebarkan,"katanya.


Menurut Ali Asyhar, HP bisa dipakai untuk menelepon dan ber-sms. Pesan apapun bisa disampaikan tanpa orang lain mengetahui. Di sini bahayanya. Orang tua yang tidak peduli dengan anaknya akan gelagapan dengan tingkah pola anaknya yang tak terkendali. Pesan itu bisa ia kirim saat di tempat tidur, kamar mandi bahkan di pinggir jalan. Saling sms. Akhirnya terjadilah kejahatan, pelanggaran, kenakalan dan seterusnya.


"Kombinasi dari Televisi, HP dan internet akan menciptakan generasi bebal bila tidak ada kepedulian semua lapisan. Yakni orang tua, guru dan masyarakat. Membatasi informasi adalah hal yang mustahil maka solusi yang tepat adalah menjadikan keluarga sebagai taman yang indah sehingga anak-anak kita memiliki tempat berlindung dan berlabuh sehingga anak tidak mudah terkena pengaruh negatif. Sekolah hendaknya menjadi tempat mendidik bukan sekedar tempat mencari nafkah bagi guru. Dan lingkungan masyarakat harus diciptakan sebagai keluarga besar yang saling mengasihi dan menyayangi,"paparnya.


Sebagai orang tua yang baik, tentu menginginkan anaknya sukses meraih cita-cita masa depannya.  Disisi lain, orang tua menyuguhkan fasilitas yang mudah disalahgunakan untuk menghancurkan. Bila terlanjur sudah membelikan, orang tua diperlukan menyensor setiap saat handphone yang dipegang oleh sang anak. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean