Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
300x210
adsbybawean

2 Siswi SDIT Pulau Bawean Menangi Lomba Robotik Internasional di Malaysia


Di sebuah ballroom megah bernama Sultan Ballroom, lantai 11 Alamis Hotel Kuala Lumpur, bendera Indonesia kembali berkibar. Namun kali ini bukan lewat kaki atlet atau suara penyanyi, melainkan melalui denting roda robot dan sorak kemenangan dua siswi dari sebuah pulau kecil di Laut Jawa. Dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, lahirlah dua putri hebat yaitu Ananda Faiqotur Riyasah Izziyah dan Ananda Aqila Fauzi.

Mereka bukan sekadar siswi biasa, melainkan nakhoda kecil yang berlayar di samudra teknologi. Dengan kerja keras dan bimbingan para guru, mereka mengangkat nama Pulau Bawean ke panggung dunia. Empat piala pun mereka boyong pulang antara lain Juara 1 Robot Sumo 1 kilogram, Juara 1 Soccer 250gram, Juara 2 Soccer 250gram, dan Juara 2 Robot Soccer Berkaki.

“Alhamdulillah, prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak dari pulau juga mampu bersaing dan menang di tingkat dunia. Dengan semangat belajar, kerja keras, dan do'a, mereka membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi,” ujar Rissky Wahyu Saputra, Kepala SDIT Al Huda Bawean.

Ustadzh Elia Puspa, Ketua Yayasan Darul Fikri, menyebut prestasi ini bukan semata kemenangan sekolah. “Ini kemenangan bagi masyarakat Pulau Bawean. Terima kasih kepada seluruh pembina, pelatih, dan para wali murid. Prestasi ini adalah tonggak penting dalam mewujudkan generasi unggul dari pulau yang siap bersaing di kancah global,” tuturnya.

Di atas panggung internasional, Faiqotur dan Aqila berdiri dengan mata berbinar. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa membawa nama SDIT Al Huda dan Pulau Bawean ke ajang internasional. Awalnya sempat gugup, tapi doa dan semangat dari guru-guru serta orang tua membuat saya yakin,” kata Faiqotur. Sementara Aqila menambahkan, “Rasanya luar biasa bisa berdiri di panggung internasional. Kami tidak menyangka bisa membawa pulang empat piala.”

Bagi para orang tua, momen itu menjadi air mata kebanggaan yang jatuh bersama doa. “Kami tidak menyangka anak-anak kami bisa berkompetisi hingga tingkat internasional dan membawa pulang juara. Terima kasih kepada para ustadz pembimbing yang sabar dan tekun mendampingi. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih gemilang,” ucap mereka dengan suara yang bergetar.

Tak sekadar trofi, kemenangan ini juga menjadi tiket pengakuan nasional. Ajang World Robotic for Peace Competition telah terdaftar resmi di Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Indonesia, sehingga capaian kedua putri Bawean ini memiliki bobot pengakuan resmi. Dengan slogan “From the ISLAND to the WORLD,” kemenangan ini menandai bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja – bahkan dari sebuah pulau di tepian Gresik.

Tahun sebelumnya, pada International YISF 2024, SDIT Al Huda Bawean juga berhasil menyabet Gold Medali dalam bidang Science. Jejak ini menjadi bukti konsistensi sekolah di kepulauan yang berani bermimpi besar dan menyulap keterbatasan menjadi jalan menuju dunia.

Di Pulau Bawean, di antara suara ombak dan aroma laut, anak-anak kecil tengah bermain robot. Mereka bukan lagi hanya penonton masa depan, melainkan pembentuknya. Prestasi ini menjadi kompas baru: bahwa anak-anak pulau tak hanya bisa menatap cakrawala, tetapi juga menjangkaunya.(*)

sumber kabarbaik.co


Rusa Bawean Masuk Logo HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur


Pemerintah Provinsi Jawa Timur resmi meluncurkan logo Hari Ulang Tahun (H U T) ke-80 Jawa Timur pada 1 Oktober 2025. Logo yang lahir dari sayembara yang melibatkan partisipasi masyarakat ini bukan sekadar gambar, logo HUT ke-80 Jatim hadir sebagai simbol penuh makna yang menyatukan sejarah, kearifan lokal, hingga harapan untuk masa depan. 

Perjalanan delapan dekade bukanlah waktu yang singkat. Jawa Timur, yang kini dikenal sebagai salah satu provinsi dengan perekonomian terbesar di Indonesia, merayakan usianya dengan identitas visual yang sarat filosofi. Setiap elemen dalam logo ini dirancang untuk menggambarkan keunikan sekaligus kekuatan Jawa Timur dari berbagai sudut pandang.

Filosofi dalam Logo HUT ke-80 Jatim

Rusa Bawean

Hewan endemik asal Pulau Bawean ini merepresentasikan kelestarian alam, keharmonisan, dan tanggung jawab menjaga kekayaan hayati.


Pemkab Gresik Meraih Penghargaan Terbaik 1 Investment Award 2024 Provinsi Jatim


Pemkab Gresik meraih penghargaan Terbaik 1 Investment Award 2024 Kategori DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. 

Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif pada ajang Jatim Fest 2025 di Surabaya(1/10). 

Sepanjang 2024, Kabupaten Gresik mencatatkan nilai realisasi investasi sebesar Rp37,9 triliun, dengan kontribusi 69,13% Penanaman Modal Asing (PMA) dan 30,87% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Investasi ini menyerap 24.092 tenaga kerja, dan akan terus bertumbuh serta menyerap tenaga kerja lebih banyak, termasuk pekerja lokal. 

Pemkab Gresik dinilai mampu menciptakan layanan investasi yang berkualitas, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan dunia usaha. Termasuk stimulus fiskal melalui Peraturan Bupati No 80 Tahun 2023 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal. [ipm]

Kolaborasi Perlindungan Bahasa Daerah di Pulau Bawean, BBP Jatim Lakukan Audensi Bersama Pemkab Gresik


Selasa, 30 September 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melalui Tim Kerja Pelindungan Bahasa dan Sastra melaksanakan kegiatan audiensi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik. Audiensi ini merupakan bagian dari rangkaian program pelindungan bahasa daerah yang terus dilaksanakan oleh BBP Jatim sebagai wujud komitmen dalam menjaga keberlangsungan bahasa dan sastra daerah di Jawa Timur, khususnya bahasa daerah yang berada di wilayah kepulauan.

Fokus utama pembahasan dalam audiensi kali ini adalah mengenai kondisi bahasa daerah di Bawean yang hidup dan berkembang di masyarakat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Bahasa daerah di Bawean dipandang sebagai salah satu kekayaan budaya daerah yang memiliki nilai sosial dan identitas kultural bagi masyarakat penuturnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin kuatnya arus globalisasi, penggunaan bahasa daerah di Bawen menghadapi tantangan yang tidak kecil. Kondisi inilah yang mendorong BBP Jatim untuk hadir dan bekerja sama dengan pemerintah daerah agar bahasa daerah di Bawean dapat terus terjaga eksistensinya.

Kegiatan audiensi dipimpin langsung oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas dan Kasubbag Umum, Dwi Puspa Agustina yang hadir bersama lima perwakilan Tim Kerja Pelindungan Bahasa dan Sastra, yakni Yulitin Sungkowati dan Oktavia Vidiyanti, serta perwakilan dari Tim kerja Pengembangan Bahasa dan Sastra Awaludin Rusiandi dan Puspa Ruriana. Kehadiran tim BBP Jatm ini tidak hanya untuk memberikan penjelasan tentang program pelindungan bahasa daerah yang telah dan akan dilakukan, tetapi juga untuk menerima informasi, masukan, serta kebutuhan yang disampaikan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Gresik terkait kondisi aktual bahasa daerah di Bawean.

Audiensi BBP Jatim kali ini disambut hangat oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Suprapto; Kabag Hukum, Sunikan; Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik; Pengawas SD dan SMP, Khoirul Hakim dan Diana; serta Perwakilan dari MGMP, Lilis.

Dalam audiensi tersebut, Retno menekankan pentingnya pelindungan bahasa daerah sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa. Retno menyampaikan bahwa bahasa daerah tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga merepresentasikan jati diri, nilai, dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, menjaga bahasa daerah sama artinya dengan menjaga akar kebudayaan bangsa.

“Pelindungan bahasa daerah merupakan bagian penting dari pelestarian budaya bangsa. Bahasa daerah tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga merepresentasikan jati diri, nilai, dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Karena itu, perlu adanya sinergi dengan pemerintah daerah,” ujar Retno. 

Pemerintah Kabupaten Gresik menyambut baik inisiatif BBP Jatim dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelindungan bahasa daerah di Bawean. Sinergi ini diharapkan mampu menghasilkan langkah nyata, misalnya melalui pendataan dan pemetaan bahasa, penyusunan bahan ajar muatan lokal, penguatan peran komunitas, serta pelibatan generasi muda dalam kegiatan literasi berbasis bahasa daerah. Dengan cara tersebut, bahasa daerah di Bawean diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi juga dapat berkembang sesuai kebutuhan zaman tanpa kehilangan nilai keasliannya.

Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah nyata, mulai dari pendataan dan pemetaan bahasa, penyusunan bahan ajar muatan lokal, penguatan peran komunitas, hingga pelibatan generasi muda dalam kegiatan literasi berbasis bahasa daerah. Dengan begitu, bahasa daerah di Bawean tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berkembang sesuai kebutuhan zaman tanpa kehilangan nilai keasliannya.

Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah nyata, mulai dari pendataan dan pemetaan bahasa, penyusunan bahan ajar muatan lokal, penguatan peran komunitas, hingga pelibatan generasi muda dalam kegiatan literasi berbasis bahasa daerah. Dengan begitu, bahasa daerah di Bawean tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berkembang sesuai kebutuhan zaman tanpa kehilangan nilai keasliannya.

Audiensi ini menjadi langkah untuk mempererat kerja sama antara BBP Jatim dan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam menjaga keberagaman bahasa daerah. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi penyusunan program lanjutan yang lebih konkret dan berkelanjutan. Selain itu, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung visi pelindungan bahasa dan sastra daerah yang sejalan dengan Trigatra Bangun Bahasa, yaitu Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. 

Kegiatan audiensi antara Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik ini menegaskan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam menjaga kelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa daerah di Bawean. Melalui komitmen bersama, diharapkan lahir berbagai langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada pelindungan, tetapi juga pada pengembangan serta pewarisan bahasa kepada generasi muda, agar bahasa daerah di Bawean dapat terus hidup sebagai penanda identitas masyarakat yang perlu dijaga bersama.

Terima Kasih RSUD Umar Mas'ud Bawean


Pelayanan di RSUD Umar Mas'ud Bawean layak di Apresiasi, sesuai survey yang sudah kami lakukan :

1. Hari Senin (29 September 2025)

Jam 12.00 WIB. masuk RSUD Umar Mas'ud Bawean dengan melakukan pendaftaran diterima oleh petugas, selanjutnya diarahkan ke ruang rawat inap. Campur dengan 3 pasien lain, selanjutnya menikmati tidur semalam dengan perawatan oleh petugas untuk persiapan operasi besok.


2. Hari Selasa (30 September 2025)

Sebelum operasi dilakukan, tetap jam 03.00 WIB, puasa tidak boleh makan makanan apapun, terkecuali minum air putih saja. Dilanjutkan jam 08.00 WIB. puasa tidak boleh makan dan minum sampai operasi jam 10.00 WIB.

Tepat jam 10.00 WIB. 2 orang petugas membawaku ke ruang operasi, sampai di ruangan diajak komunikasi dengan ngobrol biasa, selanjutnya saya tidak ingat sampai terbangun tepat jam 13.00 WIB. ternyata menurut petugas sudah dilakukan operasi dan berhasil sukses dengan selamat.

Setelah operasi kembali dibawa ke ruangan dan kondisi sudah plong dan enjoy karena rasa sakit sudah hilang terasa sudah lega. Terima kasih Ibu Dokter dan seluruh perawat di RSUD Umar Mas'ud Bawean yang telah berhasil melakukan operasi.


3. Hari Rabu (1 Oktober 2025).

Waktu pagi jam 07.00 WIB. Kembali diperiksa oleh dokter spesialis yang kemarin melakukan operasi dan memutuskan siang hari ini sudah boleh pulang ke rumah.

Terima kasih kepada seluruh keluarga besar RSUD Umar Mas'ud Bawean.

Abdul Basit

Cuaca Buruk, Kapal Express Bahari Off Beroperasi Rute Gresik - Pulau Bawean


Cuaca buruk yang melanda perairan laut Jawa, berakibat putusnya jalur transportasi laut yang menghubungkan Pulau Bawean ke daratan Pulau Jawa.

Sesuai informasi resmi yang dikeluarkan oleh PT.  Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM), sejak hari ini (Minggu, 28 September 2025) dan besok hari Senin (29 September 2025) dipastikan kapal cepat Express Bahari off beroperasi melayani pelayaran rute Gresik - Pulau Bawean.

Adapun jadwal keberangkatan berikutnya masih menunggu informasi diperbolehkannya berangkat oleh pihak pejabat berwenang.

Sedangkan jadwal pelayaran kapal KMP Gili Iyang rute Paciran Lamongan - Pulau Bawean direncanakan berlayar besok malam hari Senin (29 September 2025).

Dibalik Layar Demokrasi: Jeritan Jurnalis Independen yang Tak Terdengar


Katanya, jurnalisme adalah pilar demokrasi. Tapi, coba tengok nasib para jurnalis independen yang berjuang sendirian. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, atau mungkin lebih tepatnya, badut di panggung kekuasaan yang sesekali diizinkan tampil. Terikat Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, mereka diharapkan menjadi anjing penjaga kebenaran. Tapi, di tengah hutan belantara informasi dan kepentingan, siapa yang menjaga anjing penjaga itu sendiri?

Di era digital yang katanya serba bebas ini, media online mandiri bermunculan bagai jamur di musim hujan. Namun, jangan tertipu dengan gemerlap dunia maya. Di balik layar, para jurnalis independen ini berdarah-darah demi mempertahankan eksistensi. Mereka adalah "one-man show" yang harus melakukan segalanya sendiri, dari mencari berita, menulis, mengedit, mempublikasikan, hingga membayar tagihan hosting. Sebuah orkestra tunggal yang tak pernah mendapat tepuk tangan meriah.


Idealisme? Tentu saja! Para jurnalis independen ini punya keyakinan kuat untuk menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat. Mereka ingin menjadi suara bagi mereka yang tidak terdengar, mengungkap fakta-fakta yang disembunyikan, dan mengawasi jalannya pemerintahan. Namun, idealisme saja tidak cukup untuk membeli beras, apalagi membayar sewa kontrakan.


Ironisnya, banyak jurnalis independen yang harus mencari penghasilan tambahan di luar dunia jurnalistik. Ada yang menjadi penulis lepas, konsultan media sosial, atau bahkan berjualan online. Mereka bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, sementara media online mereka terbengkalai. Sungguh pilu! Seperti kata pepatah Jawa, "Jer Basuki Mawa Beya", untuk mencapai kesuksesan memang dibutuhkan pengorbanan. Namun, pengorbanan seperti apa yang pantas untuk sebuah idealisme yang tak dihargai, bahkan seringkali diinjak-injak?


Jangan harap para narasumber akan menghargai keberadaan jurnalis independen. Bagi mereka, media online mandiri hanyalah secuil debu di antara media mainstream yang gemerlap. Mereka lebih memilih untuk memberikan informasi kepada media yang lebih populer, tanpa peduli dengan upaya jurnalis independen yang juga ingin berkontribusi dalam menyebarkan informasi.


Lebih parah lagi, tak jarang para jurnalis independen ini harus menghadapi perlakuan tidak pantas dari pihak tertentu atau oknum pejabat. Mereka diremehkan, diintimidasi, bahkan dihalang-halangi dalam menjalankan tugas jurnalistik. Pernahkah kita mendengar kisah jurnalis yang diusir dari acara publik, atau diancam hanya karena bertanya terlalu kritis? Beberapa oknum bahkan tak segan-segan melontarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan kekerasan, seolah mereka pengganggu, bukan pencari kebenaran. Luka ini semakin menganga ketika para pelaku seolah kebal hukum dan bebas berkeliaran. Sungguh ironis!


Yang lebih menyakitkan, terkadang ada narasumber yang seolah-olah butuh kehadiran jurnalis independen untuk meliput acara atau kegiatan mereka. Padahal, narasumber sangat memerlukan karya-karya para jurnalis ini untuk mempublikasikan atau pencitraan profil dan aktivitas mereka. Mereka butuh sorotan, butuh pengakuan, butuh "branding" gratis. Akan tetapi, sering kali mereka tidak pernah merasa bahwa peranan para jurnalis ini memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan mereka.


Setelah para jurnalis ini bersusah payah meliput, menulis, dan mempublikasikan berita, mereka justru diperlakukan dengan tidak hormat. Jangankan memberikan penghargaan atau penghormatan, ucapan terima kasih pun jarang terdengar. Rasanya seperti peribahasa Sunda, "Kawas Cileuncang jauh ka tegalan," usaha yang sia-sia karena tak dihargai, bak air genangan yang tak pernah mencapai ladang yang kering.


Padahal, alangkah indahnya jika para narasumber ini memberikan sedikit "Persembahan Kasih" sebagai ucapan terima kasih atas kerja keras para jurnalis. Bukan soal materi semata, tapi lebih kepada bentuk apresiasi dan pengakuan atas kontribusi mereka yang tak ternilai dalam membangun citra dan menyebarkan informasi. Sayangnya, hal ini masih menjadi mimpi di siang bolong. Sungguh memilukan!


Jurnalis independen itu seperti lilin yang rela membakar diri sendiri demi menerangi kegelapan. Mereka berkorban demi menyajikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. Namun, seringkali mereka dilupakan dan diabaikan, sementara para pejabat dan narasumber lebih memilih untuk bersinar dengan lentera yang terang benderang. Mereka lupa, lentera itu tidak akan menyala tanpa lilin yang rela berkorban.


Atau, mungkin lebih tepatnya, jurnalis independen itu seperti petani yang menanam padi di sawah. Mereka bekerja keras membajak sawah, menanam bibit, dan merawat tanaman. Namun, ketika panen tiba, mereka hanya mendapatkan sedikit hasil, sementara para tengkulak dan pedagang besar yang menikmati keuntungan berlimpah. Sungguh tidak adil!


Meski menghadapi berbagai tantangan, jurnalis independen tidak menyerah. Mereka terus berjuang dengan kreativitas dan inovasi. Mereka memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan audiens, membangun jaringan dengan komunitas, dan mencari sumber pendanaan alternatif. "Biar lambat asal selamat," mungkin itu yang menjadi pegangan mereka, seperti peribahasa Minahasa. Lebih baik berhati-hati dan tetap berpegang pada etika, daripada terburu-buru dan mengorbankan idealisme. Namun, sampai kapan mereka mampu bertahan sendirian?


Memang tidak semua pejabat atau narasumber bersikap demikian. Ada pula yang menghargai dan mendukung kerja keras jurnalis independen. Namun, jumlah mereka masih terlalu sedikit untuk menciptakan perubahan signifikan. Kehadiran jurnalis independen adalah aset berharga bagi dunia jurnalistik dan demokrasi kita. Mereka memberikan warna baru, perspektif yang berbeda, dan keberanian untuk mengangkat isu-isu yang mungkin terabaikan oleh media mainstream.


Jika kita tidak ingin melihat pilar demokrasi ini runtuh, sudah saatnya kita semua bergerak. Dukungan bisa datang dalam berbagai bentuk: membaca dan membagikan karya mereka, memberikan donasi kecil, atau bahkan sekadar menyuarakan apresiasi. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian, karena jika suatu saat nanti mereka menyerah dan memilih untuk menjadi badut sungguhan di panggung hiburan, maka yang rugi adalah kita semua, masyarakat yang kehilangan mata dan telinga kebenaran.


Semoga artikel ini bisa membuka mata hati kita semua, dan menyadarkan bahwa menjaga jurnalisme independen adalah menjaga demokrasi itu sendiri.


Oleh Romo Kefas (Kefas Hervin Devananda)


Penulis adalah salah seorang jurnalis  di Pewarna Indonesia yang aktif mengangkat isu-isu kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Dedikasinya dalam dunia jurnalistik telah memberikan kontribusi nyata dalam menyuarakan kebenaran."

Pewarta: Red

Lomba Merias Angkatan Maulid UPT SDN 325 Gresik

Dalam rangka mengajarkan budaya merias angkatan maulid Nabi Muhammad SAW. UPT SDN 325 Gresik yang lokasinya di Dusun Balikbakhilir desa Balikterus Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik menggelar lomba merias angkatan maulid, berikut hasilnya :




PENGUMUMAN PANGGILAN GHOIB PENGADILAN AGAMA BAWEAN

 

PENGUMUMAN PANGGILAN GHOIB

(Panggilan yang tidak diketahui lagi alamatnya yang jelas di seluruh wilayah Republik Indonesia)

Berhubung Tergugat tidak diketahui lagi alamatnya maka sesuai dengan Pasal 27 PP Nomor 9 Tahun 1975, panggilan ini disampaikan melalui Media Bawean. Yang namanya tercantum di bawah ini sebagai Tergugat, supaya datang di muka persidangan Pengadilan Agama Bawean di Sangkapura Kabupaten Gresik Jawa Timur, pada hari seperti yang tercantum pada hari dan  tanggal sidang.

Selanjutnya diberitahukan kepada Tergugat bahwa yang bersangkutan  dapat mengambil salinan surat gugatan Penggugat di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bawean, dan dapat menjawab secara lisan atau tertulis, jika jawaban itu tertulis harus ditandatangani sendiri atau oleh oleh kuasanya dan jawaban diajukan pada waktu sidang tersebut.

Oleh karena Tergugat tidak diketahui tempat tinggalnya dengan jelas di wilayah Republik Indonesia, maka panggilan ini saya laksanakan sesuai ketentuan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, melalui media massa yang ditetapkan oleh Pengadilan, yaitu mediabawean.com.


Nomor 109/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Nur Azmiliany binti Zainuddin sebagai Penggugat
Abdus Salam bin Mansur sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Suwari 
Desa Suwari
Kecamatan  Sangkapura Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean Senin, 1 Desember 2025

Nomor 108/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Musakhara binti Mukrim sebagai Penggugat
Zulkarnain bin Husain sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Gunung Mas
Desa Lebak
Kecamatan  Sangkapura Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 26 November 2025

Nomor 107/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Muntamah binti Abdur Rahman sebagai Penggugat
Moh. Yani bin Ihsan sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Batu Lintang
Desa Telukjatidawang
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Kamis, 27 November 2025

Nomor 105/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Hazali bin Hasyim sebagai Pemohon
Sulaimah binti Sulaiman sebagai Termohon
Alamat Terdahulu
Dusun Tambak Timur 
Desa Tambak
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 25 November 2025

Nomor 89/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Musakhara binti Mukrim sebagai Penggugat
Zulkarnain bin Husain sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Laut Sawah
Desa Kepuhlegundi
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 15 Oktober 2025

Nomor 88/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Misyati binti Sab'e sebagai Penggugat
Raf'e bin Salamet sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Kelbung
Desa Gunungteguh
Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Senin, 13 Oktober 2025

Nomor 83/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Gaziah binti Gaziam sebagai Penggugat
Mahfud bin Madde sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Gunung Disa
Desa Paromaan
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 23 September 2025

Nomor 82/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Sitti Ramla binti Minsawi sebagai Penggugat
Moh. Nasir bin Mustafa sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun 
Desa Tanjungori
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 23 September 2025

Nomor 73/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Riza Rizqa Rahmawati binti Ramli sebagai Penggugat
Abdul Fatah bin Suaidi  sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun :
Desa : Pekalongan
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 09 September 2025

Nomor 64/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Amina Tuzzuhro binti H. Sukri sebagai Penggugat
Abd. Haris bin Edwin HR. sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Dusun Tambak Timur
Desa Tambak
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Sekarang tidak diketahui alamatnya.
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 20  Agustus 2025

Nomor 63/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Madaniyah binti H. Maryun sebagai Penggugat
Moh. Ghifari bin Dahfan sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Alamat Dusun Pudakitbarat
Desa Pudakitbarat 
Kecamatan  Sangkapura  Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 20 Agustus 2025

Nomor 51/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Qurratul Aini binti Sayyidi sebagai Penggugat
Muhammad bin Mis'waen sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Alamat Dusun Dayasungai
Desa Sungairujing 
Kecamatan  Sangkapura  Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 13 Agustus 2025

Nomor 50/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Jumaisiyah binti Busawi sebagai Penggugat
Riyanto bin Matari sebagai Tergugat
Alamat Terdahulu
Alamat Dusun Kebundaya
Desa Sawahmulya 
Kecamatan  Sangkapura  Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 12 Agustus 2025

Nomor 46/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Safidi bin Miski sebagai Pemohon
Feniliza Widyasari  binti Syaqidin sebagai Termohon
Alamat Dusun -
Desa Paromaan 
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 16 Juli 2025

Nomor 45/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Karinah binti Jefri Yanto sebagai Penggugat
Adi Iswanto bin Ismail sebagai Tergugat
Alamat Dusun -
Desa Telukjatidawang 
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 16 Juli 2025

Nomor 44/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Nur Ain binti Asy'ari sebagai Penggugat
Sandikarizki Fausi bin Lamri sebagai Tergugat
Alamat Dusun -
Desa Sungaiteluk 
Kecamatan  Sangkapura Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 15 Juli 2025

Nomor 36/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Nur Hasidah binti Hosin sebagai Penggugat
Abdullah bin Muji sebagai Tergugat
Alamat Dusun Klumpanggubug
Desa Klumpanggubug 
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Rabu, 25 Juni 2025

Nomor 35/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Nurtin binti Hawafi sebagai Penggugat
Joni Ardiyansa bin Mispawi sebagai Tergugat
Alamat Dusun 
Desa  Sidogedungbatu
Kecamatan  Sangkapura Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 24 Juni 2025

Nomor 34/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Surawiyah binti Misben sebagai Penggugat
Abdurrahman bin Abdullah sebagai Tergugat
Alamat Dusun Klumpanggubug
Desa Klumpanggubug 
Kecamatan  Tambak Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 24 Juni 2025

Nomor 33/Pdt.G/2025/PA.Bwn
Jariyah binti Sujae
sebagai Penggugat
M. Denie bin Musari sebagai Tergugat
Alamat Dusun Lauksawah
Desa  Pudakit Barat
Kecamatan  Sangkapura Kabupaten Gresik
Jadwal Sidang di Pengadilan Agama Bawean : 
Selasa, 17 Juni 2025

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean