Media Bawean, 9 Juni 2008

Endah adalah keturunan Bawean yang kreatif menulis dan menyimpan historis seperti foto kenangan masa silam. Endah sekarang masih sibuk menyiapkan Thesis Studinya mengambil Post-graduate Diploma dalam pengajian Islam di Singapura.
"Pada tahun 80an saya pernah akan ke Bawean, sampai di Gresik melihat kapal dengan ombak besar saya takut hendak ke sana," kata Endah
Endah termasuk keturunan Jepang, "arwah Datuk Bapak saya bernikah dengan orang Jepang dan masuk Islam. Dia dibawa ke Kalompang Gubug dan tinggal disana. Nenek Bapak saya melahirkan tiga orang anak perempuan, nenek saya adalah anak yang kedua. Dia berhijrah ke Singapura bersama Suami dan anak-anaknya, yang lain masih di sana," jelas Endah
"Saya mau jumpa dengan mereka, tapi sampai sekarang belum ada peluang. Saya tidak tahu namanya. Sungguh sedih!," keluh Endah.
"Bapak saya sudah meninggal dunia jadi tidak tahu tentang saudaranya di Bawean, sungguh sedih bila bertanya dengan bibik yang masih hidup, mereka tidak tahu nama mereka. Bila tanya tentang datuk dan nenek mereka pun mereka tidak tahu. Cuma Bapak yang tahu dan selalu cerita tentang asal usulnya kepada saya semasa kecil," jelas Endah.
Saya belum pernah ke Bawean, tapi ingin sekali ke sana mau berjumpa saudara mara di Kalompang Gubug," harapan Endah. (bst)
Posting Komentar