Media Bawean, 1 Juni 2009
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Lupita Ayu Melina dan Dian Hayatus Nupus masih terlihat shock Sabtu (30/5) pukul 21.00. Tubuh anak baru gede (ABG), 14, asal Kecamatan Bangsalsari, Jember, itu masih gemetaran ketika diamankan aparat Polsek KPPP Gresik.
Maklum, dua siswa kelas VIII sebuah SMP di Bangsalsari, Jember, tersebut nyaris menjadi korban kebiadaban sekelompok orang di Pelabuhan Gresik. Kini polisi masih menyelidiki sekelompok orang yang hendak memerkosa dua ABG tersebut.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, Sabtu pukul 21.00 Lupita dan Dian terlihat kebingungan ketika berada di terminal penumpang kapal di Pelabuhan Gresik, Jl Yos Sudarso. Dia hendak pergi ke Pulau Bawean untuk menemui seseorang yang akan mempekerjakan mereka sebagai penjaga kafe di pulau berjarak 80 mil laut dari Gresik tersebut.
"Tapi, saya tidak punya tiket dan uang untuk pergi ke sana," kata Dian ditirukan Kapolsek KPPP Gresik AKP Suhariani didampingi Kanitreskrim Polsek KPPP Aiptu Sujito.
Mengetahui ada ABG yang kebingungan, lanjut dia, sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya menjanjikan bisa memberangkatkan mereka pada Minggu (31/5). Dua gadis itu diajak ke sebuah gubuk di selatan pelabuhan, sekitar 300 meter dari Polsek KPPP Gresik.
Sekitar pukul 21.00, polisi KPPP Gresik berpatroli. Ketika melintas di gubuk tersebut, sejumlah pemuda langsung lari. Polisi yang curiga segera turun untuk memeriksa gubuk. "Setelah kami dekati, ada dua ABG yang menangis sesenggukan," ujar Kapolsek KPPP AKP Suhariani.
Keduanya lalu dibawa ke mapolsek untuk menjalani terapi dan dimintai keterangan. Dalam pemeriksaan, gadis tersebut mengatakan lari dari rumah untuk mencari pekerjaan di Pulau Bawean sebagai penjaga kafe.
"Karena mereka masih dibawa umur, kami berkoordinasi dengan Polsek Bangsalsari (Jember, Red). Tadi (kemarin) pukul 10.00 kedua orang tua gadis tersebut menjemput anaknya," jelas Suhariani.
Dian dijemput ayahnya, Buemin Cahyono. Lupita dijemput Ahmad Faruq. Ada dugaan, kedua gadis tersebut menjadi korban perdagangan anak. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Lupita Ayu Melina dan Dian Hayatus Nupus masih terlihat shock Sabtu (30/5) pukul 21.00. Tubuh anak baru gede (ABG), 14, asal Kecamatan Bangsalsari, Jember, itu masih gemetaran ketika diamankan aparat Polsek KPPP Gresik.
Maklum, dua siswa kelas VIII sebuah SMP di Bangsalsari, Jember, tersebut nyaris menjadi korban kebiadaban sekelompok orang di Pelabuhan Gresik. Kini polisi masih menyelidiki sekelompok orang yang hendak memerkosa dua ABG tersebut.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, Sabtu pukul 21.00 Lupita dan Dian terlihat kebingungan ketika berada di terminal penumpang kapal di Pelabuhan Gresik, Jl Yos Sudarso. Dia hendak pergi ke Pulau Bawean untuk menemui seseorang yang akan mempekerjakan mereka sebagai penjaga kafe di pulau berjarak 80 mil laut dari Gresik tersebut.
"Tapi, saya tidak punya tiket dan uang untuk pergi ke sana," kata Dian ditirukan Kapolsek KPPP Gresik AKP Suhariani didampingi Kanitreskrim Polsek KPPP Aiptu Sujito.
Mengetahui ada ABG yang kebingungan, lanjut dia, sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya menjanjikan bisa memberangkatkan mereka pada Minggu (31/5). Dua gadis itu diajak ke sebuah gubuk di selatan pelabuhan, sekitar 300 meter dari Polsek KPPP Gresik.
Sekitar pukul 21.00, polisi KPPP Gresik berpatroli. Ketika melintas di gubuk tersebut, sejumlah pemuda langsung lari. Polisi yang curiga segera turun untuk memeriksa gubuk. "Setelah kami dekati, ada dua ABG yang menangis sesenggukan," ujar Kapolsek KPPP AKP Suhariani.
Keduanya lalu dibawa ke mapolsek untuk menjalani terapi dan dimintai keterangan. Dalam pemeriksaan, gadis tersebut mengatakan lari dari rumah untuk mencari pekerjaan di Pulau Bawean sebagai penjaga kafe.
"Karena mereka masih dibawa umur, kami berkoordinasi dengan Polsek Bangsalsari (Jember, Red). Tadi (kemarin) pukul 10.00 kedua orang tua gadis tersebut menjemput anaknya," jelas Suhariani.
Dian dijemput ayahnya, Buemin Cahyono. Lupita dijemput Ahmad Faruq. Ada dugaan, kedua gadis tersebut menjadi korban perdagangan anak. (yad/ib)
Posting Komentar