Media Bawean, 2 Juni 2009
Dari sejak kecil H. Muhammad Rosyidi sudah tinggal di Surabaya mengikuti orang tuanya yang berprofesi sebagai pengusaha sandal.
Pernah kuliah, tetapi droup out dengan alasan ekonomi orang tua menurun. Kemudian tahun 1984 mencoba mengadu nasib ke negeri Jiran Malaysia dengan cita-cita mencari dana untuk melanjutkan kuliah.
Sesampai di Malaysia, kerja apa saja dilakukan asal halal, seperti jualan buah, jamu dan lain-lain. Beberapa tahun di Malaysia cobaan kembali datang, yaitu saat mengurus AIC ternyata yang keluar palsu. Akibatnya sama pemerintah disana diwajibkan keluar, dan masuk ke Singapore. Dari Singapore kemudian masuk kembali ke Malaysia lagi, pada tahun 1990 dapat IC (Identity Card) Malaysia.
Setelah itu pulang ke Pulau Bawean, ketika mendapat kabar dari saudaranya orang tuanya sakit. Tetapi sesampai di Bawean, ternyata sehat wal afiyat. Ditipu saudaranya, alasannya hanya supaya saya pulang setelah berpuluh-puluh tahun di negeri Jiran.
Pada Tahun 1991, kembali membuka usaha kerajinan spon untuk jok mobil di Surabaya. Pada saat itu pangsa pasarnya masuk supermarket, termasuk sampai ke Bali dan sering juga mengikuti pameran.
Tetapi cobaan kembali datang, sehingga berubah profesi lagi sebagai biro jasa pengurusan paspor ikut H. Yusuf. Setelah di biro jasa, ternyata perkembangan kian membesar sampai membuat CV. Srimonas Entrepress dengan cabang di Blitar dan Madiun.
Ternyata kesuksesan kembali gagal setelah mendapatkan kasus dalam pengurusan biro jasa. Kegagalan membuat H. Muhammad Rosyidi berfikir dan kembali mencoba bangkit dengan jasa penjualan tiket pesawat terbang.
Dibidang penjualan tiket banyak kemajuan, pada tahun 2003 membuat travel dengan nama PT. Artha Guna Wisata.
H. Muhammad Rosyidi sekarang aktif sebagai Bendarah di Lembaga Perekonomian PWNU Jawa Timur. Selain itu juga berhasil membuat group gambus dengan nama Pesyawat yaitu Pengajian Syair dan Shalawat di Surabaya. (bst)
Posting Komentar