Media Bawean, 28 Desember 2009
Sumber : Oke Zone
GRESIK - Nahas nian Masyadi (40), warga Dusun Bulular, Desa Bululajang, Kecamatan Sangkapura. Kendati tidak melukai, kawanan perampok menggondol uangnya sejumlah Rp252 juta.
Berdasar pengakuan korban Anisah (40), istri Masyadi, aksi tersebut terjadi pukul 02.00 WIB. Saat itu dia bersama suaminya tidur di kamar dan anaknya tidur di kamar sebelah. Tiba-tiba dia dibangunkan seseorang yang tidak dikenal. Pelaku mengancam korban dengan mengalunkan clurit supaya menunjukkan harta bendanya.
Awalnya Anisah menolak dan mengaku sebagi orang yang tidak mampu. Namun, saat suami dan dua anaknya ikut diancam akan dibunuh, akhirnya Anisah menunjukkan tempat menyimpang harta bendanya.
Praktis, harta berupa perhiasan emas senilai Rp200 juta, uang tunai Rp35juta, dua jam tangan seharga Rp5 juta, dan benda lainnya senilai Rp10 juta, diambil para pelaku.
"Mereka (pelaku) minta saya untuk diam. Kalau mau selamat sekeluarga berikan emasnya," ujar Anisah meniru ucapan pelaku dalam bahasa Madura. Hal itu diucapkan Anisah saat diperiksa anggota di Mapolsek Sangkapura, Minggu (27/12/2009).
Sedangkan Masyadi menduga, pelaku berjumlah empat orang. Mereka diduga masuk dengan cara merusak pintu depan dengan linggis. Begitu masuk ke rumah, pelaku kemudian menerobos pintu kamar dan mengancam korban beserta keluargnya.
"Jumlah perampok ada tiga orang yang masuk ke dalam rumah. Mereka menghidupkan lampu senter fokus ke mata saya dengan mengacungkan clurit ke leher. Sedangkan yang menjaga pintu satu orang," jelas Masyadi.
Di bawah ancaman senjata tajam, korban menunjukkan harta bendanya di dalam lemari. Salah satu pelaku selanjutnya membongkar lemari dan mengambil uang, emas, jam tangan, surat-surat berharga seperti BPKB, dan buku bank. Tidak cukup mebongkar lemari, pelaku meminta korban menyerahkan kunci toko.
Saat itu juga pelaku menguras isi laci dan rokok di dalam etalase. Usai menggasak harta benda korban, pelaku mengikat korban dan kabur melalui pintu depan. Karena rumah korban yang berada di tepi jalan lingkar Bawean dan di tengah persawahan, akibatnya tidak seorang pun dapat memberikan pertolongan.
Hanya sejumlah saksi mata melihat pelaku keluar dari rumah korban. Seperti yang disampaikan Mansur dan Gabun, keduanya warga Sungaiteluk. Dini hari itu mereka sedang duduk di warung dermaga bersama Gabun sekitar jam 03.00 WIB.
Samar-samar mereka melihat ada empat orang berjalan kaki dengan menggendong dua karung ke arah Rokkak atau bagian atas dermaga. "Saya sempat memergoki, namun mereka kemudian buru-buru lari menghindari saya," jelas Mansur.
Kapolsek Sangkapura AKP Zamzani mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan upaya mengungkap pelaku perampokan di rumah Masyadi, Bululuar Desa Bululanjang. Bahkan, dia juga mengungkap bila anggotanya sudah dikerahkan untuk segera menangkap pelaku perampokan di Desa Bululajang.
"Kami terus berupaya," katanya.(Ashadi Iksan /Koran SI/hri)
Sumber : Oke Zone
GRESIK - Nahas nian Masyadi (40), warga Dusun Bulular, Desa Bululajang, Kecamatan Sangkapura. Kendati tidak melukai, kawanan perampok menggondol uangnya sejumlah Rp252 juta.
Berdasar pengakuan korban Anisah (40), istri Masyadi, aksi tersebut terjadi pukul 02.00 WIB. Saat itu dia bersama suaminya tidur di kamar dan anaknya tidur di kamar sebelah. Tiba-tiba dia dibangunkan seseorang yang tidak dikenal. Pelaku mengancam korban dengan mengalunkan clurit supaya menunjukkan harta bendanya.
Awalnya Anisah menolak dan mengaku sebagi orang yang tidak mampu. Namun, saat suami dan dua anaknya ikut diancam akan dibunuh, akhirnya Anisah menunjukkan tempat menyimpang harta bendanya.
Praktis, harta berupa perhiasan emas senilai Rp200 juta, uang tunai Rp35juta, dua jam tangan seharga Rp5 juta, dan benda lainnya senilai Rp10 juta, diambil para pelaku.
"Mereka (pelaku) minta saya untuk diam. Kalau mau selamat sekeluarga berikan emasnya," ujar Anisah meniru ucapan pelaku dalam bahasa Madura. Hal itu diucapkan Anisah saat diperiksa anggota di Mapolsek Sangkapura, Minggu (27/12/2009).
Sedangkan Masyadi menduga, pelaku berjumlah empat orang. Mereka diduga masuk dengan cara merusak pintu depan dengan linggis. Begitu masuk ke rumah, pelaku kemudian menerobos pintu kamar dan mengancam korban beserta keluargnya.
"Jumlah perampok ada tiga orang yang masuk ke dalam rumah. Mereka menghidupkan lampu senter fokus ke mata saya dengan mengacungkan clurit ke leher. Sedangkan yang menjaga pintu satu orang," jelas Masyadi.
Di bawah ancaman senjata tajam, korban menunjukkan harta bendanya di dalam lemari. Salah satu pelaku selanjutnya membongkar lemari dan mengambil uang, emas, jam tangan, surat-surat berharga seperti BPKB, dan buku bank. Tidak cukup mebongkar lemari, pelaku meminta korban menyerahkan kunci toko.
Saat itu juga pelaku menguras isi laci dan rokok di dalam etalase. Usai menggasak harta benda korban, pelaku mengikat korban dan kabur melalui pintu depan. Karena rumah korban yang berada di tepi jalan lingkar Bawean dan di tengah persawahan, akibatnya tidak seorang pun dapat memberikan pertolongan.
Hanya sejumlah saksi mata melihat pelaku keluar dari rumah korban. Seperti yang disampaikan Mansur dan Gabun, keduanya warga Sungaiteluk. Dini hari itu mereka sedang duduk di warung dermaga bersama Gabun sekitar jam 03.00 WIB.
Samar-samar mereka melihat ada empat orang berjalan kaki dengan menggendong dua karung ke arah Rokkak atau bagian atas dermaga. "Saya sempat memergoki, namun mereka kemudian buru-buru lari menghindari saya," jelas Mansur.
Kapolsek Sangkapura AKP Zamzani mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan upaya mengungkap pelaku perampokan di rumah Masyadi, Bululuar Desa Bululanjang. Bahkan, dia juga mengungkap bila anggotanya sudah dikerahkan untuk segera menangkap pelaku perampokan di Desa Bululajang.
"Kami terus berupaya," katanya.(Ashadi Iksan /Koran SI/hri)
Posting Komentar