Media Bawean, 10 Maret 2010
Abrasi di Pulau Gili mendapat respon dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Gresik. Hari ini (10/3) Kades Sidogedungbatu Mohammad Nor dipanggil khusus ke kantor UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean di Sangkapura untuk membicarakan abrasi di Pulau Gili.
Menurut Kades Sidogedungbatu, pembangunan penanggulangan abrasi di Pulau Gili sangat mendesak untuk segera dibangun, berhubung daratannya semakin berkurang akibat abrasi air laut. "Sudah empat kali pengajuan proposal dilakukan, tetapi hasilnya nihil tanpa ada respon untuk segera dilakukan pembangunan," katanya.
"Silahkan ditinjau langsung kesana (Pulau Gili : Red.) untuk membuktikan langsung kondisinya, sudah menghilangkan satu lapangan, mushallah hampir ambruk dan air laut sudah naik ke rumah penduduk," ujarnya.
"Harapan kami sebagai Kades, yaitu proyek pembangunan penangkal abrasi di Pulau Gili sangat mendesak untuk segara dibangun," harapannya.
Sanusi sebagai staf UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean, mengatakan, "Kami terima informasi kades, untuk segera dilaporkan keatasan. Memang saya sendiri sudah mendengar lama Pulau Gili ada abrasi, tetapi kondisi sekarang belum mengetahui sebab sudah lama tidak kesana," paparnya.
Nur Syamsi sebagai Kepala UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean dihubungi Media Bawean via ponselnya, mengatakan, "Abrasi di Pulau Gili akan segera dilaporkan keatasan, mengingat kondisinya sangat mengkhawatirkan," paparnya. (bst)
"Silahkan ditinjau langsung kesana (Pulau Gili : Red.) untuk membuktikan langsung kondisinya, sudah menghilangkan satu lapangan, mushallah hampir ambruk dan air laut sudah naik ke rumah penduduk," ujarnya.
"Harapan kami sebagai Kades, yaitu proyek pembangunan penangkal abrasi di Pulau Gili sangat mendesak untuk segara dibangun," harapannya.
Sanusi sebagai staf UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean, mengatakan, "Kami terima informasi kades, untuk segera dilaporkan keatasan. Memang saya sendiri sudah mendengar lama Pulau Gili ada abrasi, tetapi kondisi sekarang belum mengetahui sebab sudah lama tidak kesana," paparnya.
Nur Syamsi sebagai Kepala UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean dihubungi Media Bawean via ponselnya, mengatakan, "Abrasi di Pulau Gili akan segera dilaporkan keatasan, mengingat kondisinya sangat mengkhawatirkan," paparnya. (bst)
Posting Komentar