Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Puluhan Hektare Padi Terancam Puso

Puluhan Hektare Padi Terancam Puso

Posted by Media Bawean on Kamis, 11 Maret 2010

Media Bawean, 11 Maret 2010

Sumber : SINDO

GRESIK (SI) – Ratusan petani di Pulau Bawean resah.Pasalnya, puluhan hektare sawah yang ditanami padi terancam puso alias gagal panen.Pemicunya, curah hujan di pulau berjuluk Pulau Putri itu cukup rendah.

Padahal hampir seluruh areal sawah di Bawean merupakan sawah tadah hujan yang mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan. Asgar, 35, salah seorang petani Desa Sawahrujing menjelaskan, dia dan petani lainnya saat ini gelisah melihat areal sawah yang digarap dalam kondisi rusak total atau gagal panen.

”Tahun ini adalah kegagalan petani Bawean dalam bercocok tanam di sawah,”katanya. Selain curah hujan rendah yang menyebabkan pengairan kurang, tanaman padi yang ditanam akhir Januari lalu itu, kondisinya rentan dengan penyakit. Dia menjelaskan bahwa tanaman padinya sudah tidak bisa diharapkan untuk bisa dipanen karena kondisinya kekeringan dan diserbu penyakit.

”Dengan kondisi seperti ini, panen hasil tanaman padi akan menurun secara dratis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya. Petugas penyuluh lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang bertugas di Kecamatan Sangkapura, Parto, membenarkan adanya kerusakan itu.

Curah hujan yang biasanya tinggi intensitasnya pada bulan Desember hingga Februari, saat ini tidak terjadi. ”Kondisi ini diperparah dengan datangnya penyakit batang padi. Penyakit ini muncul akibat pemupukan yang tidak berimbang atau bisa dikatakan kurang,” terang dia. Karena kondisi itu, lanjut Parto, pihaknya tidak bisa memrediksi panen di Bawean.

Namun dia optimistis jika curah hujan mulai meningkat, masih ada harapan bagi petani untuk menikmati hasilnya. ”Hanya saja jika beberapa hari kedepan ternyata tidak turun hujan, secara otomatis predeksi gagal panen di Bawean akan terjadi,” jelasnya Petani di Desa Sawahrujing dan Komalasa,Kecamatan Sangkapura paling menderita.Sebab,batang tanaman mengering dan daunnya menguning. Sementara buliran padi tidak keluar. (ashadi ik)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean