Media Bawean, 18 Maret 2010
"Molod Bawean Membentang Kota, Negara, Benua" dilaksanakan hari ini (17/3), bertempat di alun-alun Kota Sangkapura. Hadir H. Pagi utusan Persatuan Bawean Singapore (PBS), KH. Mustafa Kamal dari Sukabumi Jawa Barat, Faisal dari Yogyakarta, Saifuddin dari Solo Jawa Tengah, Dhaw'ul Qomar S. dari Malang Jawa Timur dan Penceramah KH. Zezen Zainal Abidin Pengasuh Pesantren Az-Zainiyyah, Sukabumi, Jawa Barat.
Abd. Aziz S.Pd. sebagai pembuka acara mengatakan, "Molod Pulau Bawean memiliki ciri khas tersendiri daripada daerah lainnya, yaitu budaya nenek moyang dengan angkatan berkat yang didalamnya beraneka ragam makanan," katanya.
"Diselenggarakan molod yang diikuti berbagai utusan negara, kota di seluruh Indonesia diharapkan bisa melestarikan kebudayaan molod Bawean," ujarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan sekapursirih dari utusan negara dan kota, satu persatu menyampaikan kesan dan pesan berkaitan dengan pelaksanaan molod Bawean. Faisal dari Yogyakarta, mengatakan, "Bila acara molod Bawean bisa terselenggara bisa sukses, besar kemungkinan acara halal bihalal warga Bawean seluruh jawa yang kemarin diadakan di Solo untuk ditempatkan di Pulau Bawean," paparnya.
Dhaw'ul Qomar S. dari Malang mengatakan, "perubahan Pulau Bawean untuk lebih baik dan maju harus bisa dan pasti bisa,"jelasnya.
Setelah sekapur sirih, acara dilanjutkan dengan pembacaan hasil keputusan seminar atau lokakarya yang diadakan di Gedung Muslimat Bawean, kemarin (16/3), yaitu merekomendasikan tim beranggotakan 17 orang untuk membentuk Kerukunan Toghellan Bawean.
Sebagai acara puncak, yaitu ceramah agama oleh KH. Zezen Zainal Abidin Pengasuh Pesantren Az-Zainiyyah dan Ketua MUI Sukabumi, Jawa Barat. Dalam cermahnya beliau menjelaskan bahwa segala sesuatunya milik Allah SWT. dan kembali kepada Allah SWT.
KH. Zezen Zainal Abidin merasa salut dengan situasi dan kondisi Pulau Bawean, termasuk terciptanya keamanan yang kondusif.
"Putra Bawean yaitu KH. Mustafa Kamal sebagai Ketua BAZ Kabupaten Sukabumi berhasil pengelola Badan Amil Zakat terbaik nasional," katanya. (bst)
Abd. Aziz S.Pd. sebagai pembuka acara mengatakan, "Molod Pulau Bawean memiliki ciri khas tersendiri daripada daerah lainnya, yaitu budaya nenek moyang dengan angkatan berkat yang didalamnya beraneka ragam makanan," katanya.
"Diselenggarakan molod yang diikuti berbagai utusan negara, kota di seluruh Indonesia diharapkan bisa melestarikan kebudayaan molod Bawean," ujarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan sekapursirih dari utusan negara dan kota, satu persatu menyampaikan kesan dan pesan berkaitan dengan pelaksanaan molod Bawean. Faisal dari Yogyakarta, mengatakan, "Bila acara molod Bawean bisa terselenggara bisa sukses, besar kemungkinan acara halal bihalal warga Bawean seluruh jawa yang kemarin diadakan di Solo untuk ditempatkan di Pulau Bawean," paparnya.
Dhaw'ul Qomar S. dari Malang mengatakan, "perubahan Pulau Bawean untuk lebih baik dan maju harus bisa dan pasti bisa,"jelasnya.
Setelah sekapur sirih, acara dilanjutkan dengan pembacaan hasil keputusan seminar atau lokakarya yang diadakan di Gedung Muslimat Bawean, kemarin (16/3), yaitu merekomendasikan tim beranggotakan 17 orang untuk membentuk Kerukunan Toghellan Bawean.
Sebagai acara puncak, yaitu ceramah agama oleh KH. Zezen Zainal Abidin Pengasuh Pesantren Az-Zainiyyah dan Ketua MUI Sukabumi, Jawa Barat. Dalam cermahnya beliau menjelaskan bahwa segala sesuatunya milik Allah SWT. dan kembali kepada Allah SWT.
KH. Zezen Zainal Abidin merasa salut dengan situasi dan kondisi Pulau Bawean, termasuk terciptanya keamanan yang kondusif.
"Putra Bawean yaitu KH. Mustafa Kamal sebagai Ketua BAZ Kabupaten Sukabumi berhasil pengelola Badan Amil Zakat terbaik nasional," katanya. (bst)
Posting Komentar