Media Bawean, 19 Mei 2010
Sumber : Batam Pos
BATAM CENTRE (BP) – Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai (KPU BC) Batam, Septia Atma menegaskan, Bagian Kepatuhan Internal BC masih terus memproses kasus dugaan pemerasan terhadap Suparman, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang membawa uang Rp80 juta dalam kopernya. Dua petugas Kepatuhan Internal BC bahkan sampai terbang ke Bawean, Jawa Timur guna mencari alamat TKI tersebut.
”Dua petugas Kepatuhan Internal BC itu sudah berangkat ke Bawean, sejak Senin lalu. Di sana mereka juga akan mewawancarai guna mengetahui peristiwa yang sebenarnya. Apakah memang benar ada pemerasan atau tidak,” kata Septia Atma, usai hearing cukai minuman beralkohol dengan Komisi II dan pengusaha mikol di ruang rapat Komisi II DPRD Batam, Selasa (18/5).
Septia menambahkan, pihaknya juga akan mengkonfrontir petugas BC dengan TKI yang merasa dirugikan. ”Saya juga berjanji bahwa hasil pemeriksaan akan diumumkan secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi,” katanya.
Ditegaskannya, BC memandang perlu untuk memproses peristiwa pemerasan tersebut, supaya tidak terulang di masa yang akan datang. ”Tapi kan investigasi Bagian Kepatuhan Internal BC belum selesai. Proses itu juga karena kita tidak melakukan KKN,” paparnya.
Seperti diketahui, peristiwa tersebut bermula saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap Suparman, TKI yang masuk lewat Pelabuhan Internasional Batam Centre. ”Saat itu petugas melihat dia (Suparman, red), lantas dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya,” katanya. (hda)
Sumber : Batam Pos
BATAM CENTRE (BP) – Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai (KPU BC) Batam, Septia Atma menegaskan, Bagian Kepatuhan Internal BC masih terus memproses kasus dugaan pemerasan terhadap Suparman, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang membawa uang Rp80 juta dalam kopernya. Dua petugas Kepatuhan Internal BC bahkan sampai terbang ke Bawean, Jawa Timur guna mencari alamat TKI tersebut.
”Dua petugas Kepatuhan Internal BC itu sudah berangkat ke Bawean, sejak Senin lalu. Di sana mereka juga akan mewawancarai guna mengetahui peristiwa yang sebenarnya. Apakah memang benar ada pemerasan atau tidak,” kata Septia Atma, usai hearing cukai minuman beralkohol dengan Komisi II dan pengusaha mikol di ruang rapat Komisi II DPRD Batam, Selasa (18/5).
Septia menambahkan, pihaknya juga akan mengkonfrontir petugas BC dengan TKI yang merasa dirugikan. ”Saya juga berjanji bahwa hasil pemeriksaan akan diumumkan secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi,” katanya.
Ditegaskannya, BC memandang perlu untuk memproses peristiwa pemerasan tersebut, supaya tidak terulang di masa yang akan datang. ”Tapi kan investigasi Bagian Kepatuhan Internal BC belum selesai. Proses itu juga karena kita tidak melakukan KKN,” paparnya.
Seperti diketahui, peristiwa tersebut bermula saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap Suparman, TKI yang masuk lewat Pelabuhan Internasional Batam Centre. ”Saat itu petugas melihat dia (Suparman, red), lantas dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya,” katanya. (hda)
Posting Komentar