Media Bawean, 26 Mei 2010
Sumber : Tempo Interaktif
TEMPO Interaktif, GRESIK -- Ketua Pengurus Cabang NU Bawean Syariful Mizan menyesalkan tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di Pelabuhan Gresik dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Gresik Rabu (26/5). "Kami protes. Karena tidak ada TPS khusus ratusan warga Bawean tidak bisa menggunakan hak pilihnya," kata Mizan kepada TEMPO melalui telepon selulernya.
Menurut Mizan, masalah tidak tersedianya TPS khusus di pelabuhan sudah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik. Namun tidak pernah ada jawaban. Padahal setiap hari, termasuk pada hari pencoblosan Rabu ini terdapat sekitar 300 warga Bawean yang berlayar dari Pelabuhan Gresik menuju Bawean.
Kapal feri tercepat dari Gresik, yang biasa digunakan untuk berlayar baru tiba di Pulau Bawean pukul 13.00 WIB, atau bersamaan dengan masa berakhirnya waktu pencoblosan di setiap TPS, yang dilanjutkan dengan proses penghitungan suara. "Mestinya KPU sudah harus mengantisipasi masalah ini. Hak pilih warga Bawean harus dihormati,” ujar Mizan pula.
Anggota KPU Gresik Abdul Basid mengakui KPU tidak menyediakan TPS khusus di Pelabuhan Gresik. Menurut dia, dengan adanya sosialisasi yang telah dilakukan sejak lama, termasuk sosialisasi pelaksanaan pencoblosan yang dilakukan hari ini, seharusnya warga Bawean sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk tetap berada di rumahnya masing-masing.
“Menurut informasi yang kami dapat, jadwal pemberangkatan kapal ke Bawean hari ini dipercepat dari jadwal biasanya, sehingga warga Bawean bisa tiba lebih awal,” katanya. ROHMAN TAUFIQ.
Sumber : Tempo Interaktif
TEMPO Interaktif, GRESIK -- Ketua Pengurus Cabang NU Bawean Syariful Mizan menyesalkan tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di Pelabuhan Gresik dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Gresik Rabu (26/5). "Kami protes. Karena tidak ada TPS khusus ratusan warga Bawean tidak bisa menggunakan hak pilihnya," kata Mizan kepada TEMPO melalui telepon selulernya.
Menurut Mizan, masalah tidak tersedianya TPS khusus di pelabuhan sudah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik. Namun tidak pernah ada jawaban. Padahal setiap hari, termasuk pada hari pencoblosan Rabu ini terdapat sekitar 300 warga Bawean yang berlayar dari Pelabuhan Gresik menuju Bawean.
Kapal feri tercepat dari Gresik, yang biasa digunakan untuk berlayar baru tiba di Pulau Bawean pukul 13.00 WIB, atau bersamaan dengan masa berakhirnya waktu pencoblosan di setiap TPS, yang dilanjutkan dengan proses penghitungan suara. "Mestinya KPU sudah harus mengantisipasi masalah ini. Hak pilih warga Bawean harus dihormati,” ujar Mizan pula.
Anggota KPU Gresik Abdul Basid mengakui KPU tidak menyediakan TPS khusus di Pelabuhan Gresik. Menurut dia, dengan adanya sosialisasi yang telah dilakukan sejak lama, termasuk sosialisasi pelaksanaan pencoblosan yang dilakukan hari ini, seharusnya warga Bawean sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk tetap berada di rumahnya masing-masing.
“Menurut informasi yang kami dapat, jadwal pemberangkatan kapal ke Bawean hari ini dipercepat dari jadwal biasanya, sehingga warga Bawean bisa tiba lebih awal,” katanya. ROHMAN TAUFIQ.
Posting Komentar