Media Bawean, 22 Juni 2010
Sumber : SURYA
Gresik - Surya- Meski ketinggian ombak di perairan Pulau Bawean masih sekitar 3 meter, Adpel Gresik akhirnya membolehkan KM Dharma Kartika berlayar pada hari ini, Selasa (22/6), pukul 08.00 WIB. Rencananya, kapal tersebut akan mengangkut 200 orang penumpang serta 50 ton barang.
Keputusan menerbitkan Surat Izin Berlayar bagi KM Dharma Kartika, menurut Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan (Gamat) Adpel Gresik, Agus Sularto, karena kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) dinilai lebih siap menempuh jalur tersebut. Selain itu, secara fisik KM Dharma Kartika berbahan tembaga serta dengan laju yang tidak cepat, sehingga diperkirakan mampu melawan ombak setinggi 3 meter.
“Berbeda dengan KM Ekspres Bahari (EB) yang berbahan fiberglass, cukup rawan dengan terjangan ombak. Makanya, kemungkinan kami akan perbolehkan KM Dharma Kartika berangkat,” tegasnya.
Sebaliknya, nasib KMP EB belum bisa diputuskan. Sebab sampai kemarin kondisi cuaca tidak berubah. “Sampai hari ini, berdasar data BMG Tanjung Perak diperkuat laporan lapangan, ketinggian ombak 1,3 meter hingga 3 meter,” jelasnya.
Larangan untuk sementara tidak berlayar bagi KM EB memang beralasan. Sebab beberapa waktu lalu, kapal tersebut pernah mengalami kerusakan di bagian lambung kanan akibat dihantam ombak saat hendak merapat di Pelabuhan Bawean.
Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Sofyan menegaskan, sebenarnya kapalnya sudah siap untuk diberangkatkan. Tetapi karena ada larangan berlayar dari Adpel, pihaknya harus mematuhinya.
“Untuk hari minggu (20/6) kapal dilarang berangkat oleh petugas di Gresik. Kepastian kapan kapal diberangkatkan, saya tidak berani memastikannya,” katanya.nsan
Sumber : SURYA
Gresik - Surya- Meski ketinggian ombak di perairan Pulau Bawean masih sekitar 3 meter, Adpel Gresik akhirnya membolehkan KM Dharma Kartika berlayar pada hari ini, Selasa (22/6), pukul 08.00 WIB. Rencananya, kapal tersebut akan mengangkut 200 orang penumpang serta 50 ton barang.
Keputusan menerbitkan Surat Izin Berlayar bagi KM Dharma Kartika, menurut Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan (Gamat) Adpel Gresik, Agus Sularto, karena kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) dinilai lebih siap menempuh jalur tersebut. Selain itu, secara fisik KM Dharma Kartika berbahan tembaga serta dengan laju yang tidak cepat, sehingga diperkirakan mampu melawan ombak setinggi 3 meter.
“Berbeda dengan KM Ekspres Bahari (EB) yang berbahan fiberglass, cukup rawan dengan terjangan ombak. Makanya, kemungkinan kami akan perbolehkan KM Dharma Kartika berangkat,” tegasnya.
Sebaliknya, nasib KMP EB belum bisa diputuskan. Sebab sampai kemarin kondisi cuaca tidak berubah. “Sampai hari ini, berdasar data BMG Tanjung Perak diperkuat laporan lapangan, ketinggian ombak 1,3 meter hingga 3 meter,” jelasnya.
Larangan untuk sementara tidak berlayar bagi KM EB memang beralasan. Sebab beberapa waktu lalu, kapal tersebut pernah mengalami kerusakan di bagian lambung kanan akibat dihantam ombak saat hendak merapat di Pelabuhan Bawean.
Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Sofyan menegaskan, sebenarnya kapalnya sudah siap untuk diberangkatkan. Tetapi karena ada larangan berlayar dari Adpel, pihaknya harus mematuhinya.
“Untuk hari minggu (20/6) kapal dilarang berangkat oleh petugas di Gresik. Kepastian kapan kapal diberangkatkan, saya tidak berani memastikannya,” katanya.nsan
Posting Komentar