Media Bawean, 1 Juni 2010
Sumber : Jawa Pos
JABATANNYA adalah ketua DPRD Gresik. Namun, Zulfan Hasyim tidak memiliki rumah pribadi di kota itu. Selama ini wakil rakyat asal Bawean tersebut tinggal di rumah dinas.
Tidak ingin membeli rumah di Gresik? Zulfan menilai, gajinya sebagai ketua dewan belum cukup. "Jujur, pendapatan sebagai ketua dewan tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan. Makanya, saya lebih sering bersandar pada bisnis yang saya jalani," kata politikus asal PKB itu.
Salah satu bisnisnya adalah distribusi telur ayam di Bawean. Di sela-sela kesibukannya sebagai ketua dewan, dia tak lupa memantau perkembangan bisnis yang dilakoninya sejak awal 2000-an itu. "Tiap hari saya selalu memantau harga. Biasanya lewat internet," katanya.
Selain bisnis telur, Zulfan melakoni seabrek kegiatan lain. Mulai membuka toko pracangan di kediaman mertuanya di Desa Daun-Sangkapura hingga patungan bisnis bersama rekan-rekannya di sana.
Menurut Zulfan, pandangan bahwa pendapatan sebagai anggota dewan melimpah tidak sepenuhnya benar. "Lihat saja, gaji kotor saya cuma Rp 11 juta. Dipotong macam-macam tinggal Rp 9,3 juta," katanya.
Padahal, pengeluaran yang harus ditanggung Zulfan tidak sedikit. Mulai mengurusi konstituen, kegiatan kepartaian, hingga seabrek kegiatan lain.
Sebelum menjabat ketua dewan, Zulfan tinggal di rumah kontrakan di Jalan Jaksa Agung Suprapto. "Hingga sekarang, kontrakan saya masih ada. Tapi, dipakai teman-teman kampus yang butuh tempat tinggal," katanya. (ris/c13/ruk)
Sumber : Jawa Pos
JABATANNYA adalah ketua DPRD Gresik. Namun, Zulfan Hasyim tidak memiliki rumah pribadi di kota itu. Selama ini wakil rakyat asal Bawean tersebut tinggal di rumah dinas.
Tidak ingin membeli rumah di Gresik? Zulfan menilai, gajinya sebagai ketua dewan belum cukup. "Jujur, pendapatan sebagai ketua dewan tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan. Makanya, saya lebih sering bersandar pada bisnis yang saya jalani," kata politikus asal PKB itu.
Salah satu bisnisnya adalah distribusi telur ayam di Bawean. Di sela-sela kesibukannya sebagai ketua dewan, dia tak lupa memantau perkembangan bisnis yang dilakoninya sejak awal 2000-an itu. "Tiap hari saya selalu memantau harga. Biasanya lewat internet," katanya.
Selain bisnis telur, Zulfan melakoni seabrek kegiatan lain. Mulai membuka toko pracangan di kediaman mertuanya di Desa Daun-Sangkapura hingga patungan bisnis bersama rekan-rekannya di sana.
Menurut Zulfan, pandangan bahwa pendapatan sebagai anggota dewan melimpah tidak sepenuhnya benar. "Lihat saja, gaji kotor saya cuma Rp 11 juta. Dipotong macam-macam tinggal Rp 9,3 juta," katanya.
Padahal, pengeluaran yang harus ditanggung Zulfan tidak sedikit. Mulai mengurusi konstituen, kegiatan kepartaian, hingga seabrek kegiatan lain.
Sebelum menjabat ketua dewan, Zulfan tinggal di rumah kontrakan di Jalan Jaksa Agung Suprapto. "Hingga sekarang, kontrakan saya masih ada. Tapi, dipakai teman-teman kampus yang butuh tempat tinggal," katanya. (ris/c13/ruk)
Posting Komentar