Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Catatan Kecil Mengikuti Muktamar 1 Abad Muhammadiyah

Catatan Kecil Mengikuti Muktamar 1 Abad Muhammadiyah

Posted by Media Bawean on Rabu, 07 Juli 2010

Media Bawean, 7 Juli 2010

Oleh: Arif Hakim (Boyaness)

Bagi Warga Muhammadiyah mengikuti muktamar merupakan suatu kegembiraan. Sekalipun bukan menjadi pengurus, melainkan hanya sebagai anggota biasa, warga Muhammadiyah tetap bisa mengikuti acara-acara tertentu dari rangkaian acara muktamar. Oleh karena itu pengunjung yang demikian disebut penggembira.

Sedangkan peserta muktamar pada umumnya berasal dari unsur Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten), Pimpinan Wilayah (setingkat Provinsi) dan Pimpinan Pusat, serta sebagian kecil Pimpinan Cabang (setingkat Kecamatan) yang itu jumlahnya hanya sekitar 2.000 peserta dari seluruh Indonesia.

Bagiku mengikuti Muktamar Muhammadiyah ke-46, 3-8 Juli 2010 di Jogjakarta adalah kali yang kedua, setelah sebelumnya mengikuti Muktamar ke-45 pada tahun 2005 di Kota Malang, tentu saja tetap sebagai penggembira. Muktamar kali ini diikuti penggembira dari seluruh Indonesia yang jumlahnya ratusan ribu orang, bahkan panitia muktamar menyebut angka satu juta orang penggembira hadir ke Jogjakarta, Wallahua’lam. Maka tidak heran jika Kota Jogjakarta pada hari pembukaan muktamar macet total.

Saya sendiri menyaksikan secara langsung, radius 500 meter menuju arah stadion Mandala Krida Jogjakarta sepanjang jalannya dipadati lalu lalang ratusan ribu penggembira. Sepanjang jalan itu sudah tidak boleh ada kendaraan lewat, yang ada hanya pejalan kaki, itupun harus berjalan pelan karena saking banyaknya manusia. Saya sendiri karena tidak ada kesempatan mengikuti pembukaan di dalam stadion, lebih memilih menyaksikan pembukaan lewat layar televisi yang disiarkan langsung oleh TVRI.

Pengalaman lain yang tidak terlupakan adalah, betapa sambutan segenap warga Kota Jogjakarta yang begitu hingar bingar, begitu meriah, begitu ramah menyambut muktamar dan penggembira dari seluruh Indonesia. Maka tak heran seluruh sudut Kota Jogjakarta bertebaran ucapan selamat dan sukses buat muktamar, yang pada umumnya berupa spanduk, umbul-umbul dan lain-lain. Ucapan selamat itu berasal dari berbagai kalangan, selain dari internal Muhammadiyah sendiri, juga berasal dari Partai Politik, pemerintah, perusahaan, pusat-pusat pertokoan dan lain-lain. Lebih khusus lagi, setiap sudut gang atau kampung terdapat ucapan selamat yang dibuat pimpinan Ranting Muhammadiyah (setingkat desa). Fenomena itu semakin menunjukkan bahwa Jogjakarta memang benar-benar sebagai Kampung Halamannya Muhammadiyah.

Pengalaman yang tak kalah berkesan adalah menyaksikan rombongan penggembira dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Bengkulu, Lampung, Makassar, Banten, Tangerang, Jakarta, Temanggung, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tulungagung dan lain-lain. Mereka dikenali melalui spanduk yang di tempel di badan bus masing-masing serta pakaian yang mereka kenakan biasanya juga berisi tulisan dari mana mereka berasal. Mereka semua kelihatan begitu bergembira. Sebab selain mengikuti muktamar, mereka tentu saja tidak melewatkan diri untuk berwisata di Jogjakarta, begitu juga denganku, bukan begitu kawan!!!

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean