Media Bawean, 13 Juli 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Gara-gara pipa saluran air, dua lembaga pendidikan (LP) di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, berseteru. Pengurus Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Zaini melapor ke Polres Gresik kemarin (12/7). Yang dilaporkan adalah Madrasah Diniyah UIa (MDU) Ihya Ulumudin dengan tuduhan merusak pipa saluran air ke MI NU.
Kejadiannya sendiri diperkirakan berlangsung pada 15 Juni lalu. Karena terjadi di Kecamatan Tambak, Polres Gresik melimpahkan kasusnya ke Polsek Tambak.
Dalam laporannya, Zaini mengungkapkan, pada 15 Juni lalu tiba-tiba saluran pipa air yang mengalir ke MI NU tidak berfungsi. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ada sambungan yang rusak. Dari tanda-tandanya, kerusakan tersebut seperti disengaja.
Pihak MI NU, kata Zaini, telah berusaha menyelesaikan persoalan dengan kekeluargaan. Namun, karena tidak ada titik temu, akhirnya MI NU memutuskan untuk melapor ke polisi.
Sumber di Kecamatan Tambak menyebutkan, perusakan saluran pipa air diduga merupakan dampak perebutan gedung madrasah. Di kompleks sekolah itu ada dua lembaga, yakni MI NU dan MDU Ihya Ulumudin. Dua lembaga tersebut masih berada dalam naungan LP Ma'arif Cabang Bawean.
MDU Ihya Ulumudin akhirnya memilih pindah dan menempati gedung SDN Tanjungori untuk proses belajar mengajar. (yad/c9/ruk)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Gara-gara pipa saluran air, dua lembaga pendidikan (LP) di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, berseteru. Pengurus Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Zaini melapor ke Polres Gresik kemarin (12/7). Yang dilaporkan adalah Madrasah Diniyah UIa (MDU) Ihya Ulumudin dengan tuduhan merusak pipa saluran air ke MI NU.
Kejadiannya sendiri diperkirakan berlangsung pada 15 Juni lalu. Karena terjadi di Kecamatan Tambak, Polres Gresik melimpahkan kasusnya ke Polsek Tambak.
Dalam laporannya, Zaini mengungkapkan, pada 15 Juni lalu tiba-tiba saluran pipa air yang mengalir ke MI NU tidak berfungsi. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ada sambungan yang rusak. Dari tanda-tandanya, kerusakan tersebut seperti disengaja.
Pihak MI NU, kata Zaini, telah berusaha menyelesaikan persoalan dengan kekeluargaan. Namun, karena tidak ada titik temu, akhirnya MI NU memutuskan untuk melapor ke polisi.
Sumber di Kecamatan Tambak menyebutkan, perusakan saluran pipa air diduga merupakan dampak perebutan gedung madrasah. Di kompleks sekolah itu ada dua lembaga, yakni MI NU dan MDU Ihya Ulumudin. Dua lembaga tersebut masih berada dalam naungan LP Ma'arif Cabang Bawean.
MDU Ihya Ulumudin akhirnya memilih pindah dan menempati gedung SDN Tanjungori untuk proses belajar mengajar. (yad/c9/ruk)
Posting Komentar