Media Bawean, 19 Juli 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Transportasi laut Gresik-Pulau Bawean kembali terhenti. Aktivitas penyeberangan Gresik dengan pulau berjarak 80 mil laut lumpuh itu sejak Sabtu lalu (17/7). Penyebabnya, gelombang di perairan Jawa Tengah mencapai dua meter lebih.
Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik melarang dua kapal penyeberangan, yakni kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika dan kapal cepat Ekspress Bahari (EB) 8 B, melaut. Dua kapal tersebut untuk sementara bersandar di Pelabuhan Gresik sambil menunggu instruksi dari Adpel Gresik untuk berlayar lagi, setelah cuaca di tengah laut dinyatakan aman.
Larangan adpel itu berdasar peringatan dini dari Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMGK) Surabaya. "Saya sebenarnya hendak berangkat ke Bawean Sabtu. Namun, Ekspres Bahari tidak jadi diberangkatkan," ujar Khusnan Malik, 33, warga Sangkapura, Pulau Bawean.
Sariono dari PT Dharma Lautan Utama (DLU) -operator KMP Dharma Kartika- membenarkan adanya penghentian sementara transportasi ke Bawean. Sesuai dengan edaran Adpel, pelayaran Gresik-Bawean memang ditutup sementara sambil menunggu kondisi cuaca di tengah laut normal. "Dengan edaran ini, kami tidak memberangkatkan KMP Dharma Kartika dari Gresik menuju Pulau Bawean. Kami menunggu instruksi dari Adpel jika memang diizinkan berlayar kembali," tutur Sariono.
Kepala Adpel Bawean Suko juga membenarkan adanya larangan pelayaran Gresik-Bawean yang disebabkan tingginya gelombang laut. "Pelayaran akan kami buka kembali setelah cuaca benar-benar membaik dan tidak membahayakan keselamatan pelayaran," tegas Suko. (yad/c8/ruk)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Transportasi laut Gresik-Pulau Bawean kembali terhenti. Aktivitas penyeberangan Gresik dengan pulau berjarak 80 mil laut lumpuh itu sejak Sabtu lalu (17/7). Penyebabnya, gelombang di perairan Jawa Tengah mencapai dua meter lebih.
Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik melarang dua kapal penyeberangan, yakni kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika dan kapal cepat Ekspress Bahari (EB) 8 B, melaut. Dua kapal tersebut untuk sementara bersandar di Pelabuhan Gresik sambil menunggu instruksi dari Adpel Gresik untuk berlayar lagi, setelah cuaca di tengah laut dinyatakan aman.
Larangan adpel itu berdasar peringatan dini dari Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMGK) Surabaya. "Saya sebenarnya hendak berangkat ke Bawean Sabtu. Namun, Ekspres Bahari tidak jadi diberangkatkan," ujar Khusnan Malik, 33, warga Sangkapura, Pulau Bawean.
Sariono dari PT Dharma Lautan Utama (DLU) -operator KMP Dharma Kartika- membenarkan adanya penghentian sementara transportasi ke Bawean. Sesuai dengan edaran Adpel, pelayaran Gresik-Bawean memang ditutup sementara sambil menunggu kondisi cuaca di tengah laut normal. "Dengan edaran ini, kami tidak memberangkatkan KMP Dharma Kartika dari Gresik menuju Pulau Bawean. Kami menunggu instruksi dari Adpel jika memang diizinkan berlayar kembali," tutur Sariono.
Kepala Adpel Bawean Suko juga membenarkan adanya larangan pelayaran Gresik-Bawean yang disebabkan tingginya gelombang laut. "Pelayaran akan kami buka kembali setelah cuaca benar-benar membaik dan tidak membahayakan keselamatan pelayaran," tegas Suko. (yad/c8/ruk)
Posting Komentar