Media Bawean, 26 Juli 2010
Bellik kata orang Bawean, terbuat dari daun pohon rumbia sangat baik dibuat atap rumah ataupun lainnya.
Asnah (70 th.) warga Dusun Beringinan Desa Sungaiteluk Sangkapura Pulau Bawean, memiliki profesi membuat bellik yang ditekuni sejak usia muda. Sebagai janda tua yang ditinggal oleh suaminya sudah lama, Asnah menekuni membuat bellik setiap harinya bisa menghasilkan 25 buah, sedangkan harga jualnya satu buah senilai seribu rupiah.
"Sekarang sudah tua, membuat bellik dibantu anak dan cucu sehingga tetap lancar sampai sekarang. Meskipun rumah sudah banyak beratap genting, tetapi bellik tetap laku dijual," katanya.
"Dibuat atapnya kafe, atapnya dhurung, atapnya kandang ayam dan atapnya pembuat batu bata," jelasnya.
"Proses membuat bellik memerlukan waktu lama, mulai dari mengambil daun, pohon bambu, sampai menjemurnya. Tetapi harga tetap murah, tidak bisa dinaikkan dari harga satu buah senilai seribu rupiah," terang Asnah ditemui Media Bawean dirumah hari ini (rabu, 26/7). (bst)
Asnah (70 th.) warga Dusun Beringinan Desa Sungaiteluk Sangkapura Pulau Bawean, memiliki profesi membuat bellik yang ditekuni sejak usia muda. Sebagai janda tua yang ditinggal oleh suaminya sudah lama, Asnah menekuni membuat bellik setiap harinya bisa menghasilkan 25 buah, sedangkan harga jualnya satu buah senilai seribu rupiah.
"Sekarang sudah tua, membuat bellik dibantu anak dan cucu sehingga tetap lancar sampai sekarang. Meskipun rumah sudah banyak beratap genting, tetapi bellik tetap laku dijual," katanya.
"Dibuat atapnya kafe, atapnya dhurung, atapnya kandang ayam dan atapnya pembuat batu bata," jelasnya.
"Proses membuat bellik memerlukan waktu lama, mulai dari mengambil daun, pohon bambu, sampai menjemurnya. Tetapi harga tetap murah, tidak bisa dinaikkan dari harga satu buah senilai seribu rupiah," terang Asnah ditemui Media Bawean dirumah hari ini (rabu, 26/7). (bst)
Posting Komentar