Media Bawean, 6 Juli 2010
Proyek Bedah Rumah Gakin Di Desa Kotakusuma
Usman (40 th.) sebagai penerima bedah rumah keluarga miskin (Gakin) di desa Kotakusuma Sangkapura ditemui Media Bawean bersama Kepala Desa, Suharjono didampingi Ibu Kades, beserta Kepala Dusun dengan isterinya, kemarin (3/7), mengucapkan kalimat syukur berulang-ulang dengan memperoleh bedah rumah.
"Saya berprofesi nelayan dengan hasil cukup dimakan bersama isteri dan empat anak, rasanya kesulitan untuk memperbaiki rumah sebagai tempat tinggal," katanya.
"Sebelum dibangun, rumah ini terbuat dari gedek dengan atap daun pohon welit dan lantai tanah. Alhamdulillah bisa mendapatkan bedah rumah, sehingga bisa menempati rumah dengan nyaman dan layak huni seperti rumah tetangga lainnya," ujar Usman.
Kepala Desa Kotakusuma Suharjono mengatakan," Biaya pembangunan bedah rumah sesuai anggaran sebesar Rp.10 juta, tetapi rumah ini menghabiskan anggaran total Rp. 11 juta,"paparnya.
Darimana uang Rp.1 juta?, "Yach, dari kocek pribadi saya sendiri. Dengan harapan rumah ini memiliki kelayakan pakai oleh pemiliknya, serta menjaga kualitas pembangunan agar memiliki kekuatan bangunan dalam tempo waktu lama," jelasnya.
"Terusterang, bila ada proyek untuk orang miskin seharusnya kita sebagai Kepala Desa jangan mengambil kesempatan dengan keuntungan, apalagi sampai melakukan pemotongan mengurangi hak mereka. Kita wajib menyampaikan seadanya, bila perlu kita berkorban untuk mereka," terang Suharjono.
Pernyataan Kades Kotakusuma dibuktikan hasil bedah rumah Gakin yang pelaksanaannya sekitar dua tahun yang lalu masih berdiri tegar dan kokoh. (bst)
"Saya berprofesi nelayan dengan hasil cukup dimakan bersama isteri dan empat anak, rasanya kesulitan untuk memperbaiki rumah sebagai tempat tinggal," katanya.
"Sebelum dibangun, rumah ini terbuat dari gedek dengan atap daun pohon welit dan lantai tanah. Alhamdulillah bisa mendapatkan bedah rumah, sehingga bisa menempati rumah dengan nyaman dan layak huni seperti rumah tetangga lainnya," ujar Usman.
Kepala Desa Kotakusuma Suharjono mengatakan," Biaya pembangunan bedah rumah sesuai anggaran sebesar Rp.10 juta, tetapi rumah ini menghabiskan anggaran total Rp. 11 juta,"paparnya.
Darimana uang Rp.1 juta?, "Yach, dari kocek pribadi saya sendiri. Dengan harapan rumah ini memiliki kelayakan pakai oleh pemiliknya, serta menjaga kualitas pembangunan agar memiliki kekuatan bangunan dalam tempo waktu lama," jelasnya.
"Terusterang, bila ada proyek untuk orang miskin seharusnya kita sebagai Kepala Desa jangan mengambil kesempatan dengan keuntungan, apalagi sampai melakukan pemotongan mengurangi hak mereka. Kita wajib menyampaikan seadanya, bila perlu kita berkorban untuk mereka," terang Suharjono.
Pernyataan Kades Kotakusuma dibuktikan hasil bedah rumah Gakin yang pelaksanaannya sekitar dua tahun yang lalu masih berdiri tegar dan kokoh. (bst)
Posting Komentar