Media Bawean, 4 Juli 2010
H. Samsuddin (52 th) bersama Isterinya Hj. Fadilah (50 th.) tergolong sangat sederhana dan dibesarkan dari keluarga biasa di Pulau Bawean. H. Samsuddin berasal dari Dusun Buling desa Lebak kecamatan Sangkapura menikah dengan Hj. Fadilah asal desa Tambak dengan dikarunai lima orang anak.
Tahun 1972, H. Samsuddin bersama isterinya merantau ke Kuala Lumpur Malaysia. Berawal bekerja sebagai buruh bangunan (Kontrek), dengan latarbelakang pendidikan tamatan Sekolah Dasar ( SD), ternyata sekarang telah menjadi orang sukses sebagai kontraktor dan jual beli tanah kapling di Kuala Lumpur Malaysia.
Buktinya kesuksesan H. Samsuddin sudah memiliki rumah banglo di Kuala Lumpur Malaysia dilengkapi empat mobil mewah.
Walaupun sudah sukses di negeri orang, ternyata H. Samsuddin tidak melupakan negeri sendiri, yaitu Pulau Bawean sebagai tempat dilahirkan. Beliau punya kewajiban rutin tiga kali dalam satu tahun untuk pulang ke Pulau Bawean.
Kesuksesan H. Samsuddin bisa memberikan manfaat di bidang Pendidikan di Pulau Bawean, yaitu sebagai donatur tetap SMP NU - SMA NU Islamiyah. Di daerah lain, beliau menjadi donatur beberapa Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Keperdulian lainnya, telah membangun masjid di kampung kelahirannya Dusun Buling Desa Lebak Sangkapura. Sekarang ini sedang mendirikan masjid di salah satu desa di Kecamatan Wringin Anom Gresik.
Motto hidupnya, yaitu "hidup adalah pengabdian, rejeki wajib dibagi untuk sesama".
Kegiatan rutin setiap pulang ke Pulau Bawean adalah mengumpulkan anak-anak yatim dan kaum dhuafa di desa Tambak. Disamping itu punya kegiatan rutin setiap tahun mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. di Kuala Lumpur maupun di Pulau Bawean dengan mengundang da'i kondang dari Pulau Jawa. (bst)
Tahun 1972, H. Samsuddin bersama isterinya merantau ke Kuala Lumpur Malaysia. Berawal bekerja sebagai buruh bangunan (Kontrek), dengan latarbelakang pendidikan tamatan Sekolah Dasar ( SD), ternyata sekarang telah menjadi orang sukses sebagai kontraktor dan jual beli tanah kapling di Kuala Lumpur Malaysia.
Buktinya kesuksesan H. Samsuddin sudah memiliki rumah banglo di Kuala Lumpur Malaysia dilengkapi empat mobil mewah.
Walaupun sudah sukses di negeri orang, ternyata H. Samsuddin tidak melupakan negeri sendiri, yaitu Pulau Bawean sebagai tempat dilahirkan. Beliau punya kewajiban rutin tiga kali dalam satu tahun untuk pulang ke Pulau Bawean.
Kesuksesan H. Samsuddin bisa memberikan manfaat di bidang Pendidikan di Pulau Bawean, yaitu sebagai donatur tetap SMP NU - SMA NU Islamiyah. Di daerah lain, beliau menjadi donatur beberapa Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Keperdulian lainnya, telah membangun masjid di kampung kelahirannya Dusun Buling Desa Lebak Sangkapura. Sekarang ini sedang mendirikan masjid di salah satu desa di Kecamatan Wringin Anom Gresik.
Motto hidupnya, yaitu "hidup adalah pengabdian, rejeki wajib dibagi untuk sesama".
Kegiatan rutin setiap pulang ke Pulau Bawean adalah mengumpulkan anak-anak yatim dan kaum dhuafa di desa Tambak. Disamping itu punya kegiatan rutin setiap tahun mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. di Kuala Lumpur maupun di Pulau Bawean dengan mengundang da'i kondang dari Pulau Jawa. (bst)
Posting Komentar