Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Krisis Bahan Bakar, Kembali ke Kayu

Krisis Bahan Bakar, Kembali ke Kayu

Posted by Media Bawean on Sabtu, 10 Juli 2010

Media Bawean, 10 Juli 2010

Sumber : Jawa Pos

Krisis bahan bakar melanda Pulau Bawean. Warga di pulau yang terdiri dari dua kecamatan tersebut kini beralih ke cara tradisional dengan memanfaatkan kayu bakar.

Pilihan untuk kembali menggunakan bahan bakar tersebut, karena minyak tanah dan gas elpiji sulit didapat. Kalau pun ada, harganya pun melambung tinggi.

Untuk mendapatkan satu liter minyak tanah, warga harus menyiapkan dana sebesar Rp 10.000. Sedang untuk gas elpiji dalam tabung 12 kilogram mencapai Rp 100.000 dan Rp 25.000 untuk yang berada dalam tabung tiga kilogram.

Mahalnya bahan bakar itu membuat sejumlah ibu rumah tangga di sejumlah desa di Kecamatan Sangkapura, maupun Tambak kini memilih kayu bakar untuk memasak. Mahalnya minyak tanah dibanding harga Bensin Pulau Putri, sebutan untuk Pulau Bawean, karena subsidi telah dicabut setelah ada kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji.

Kondisi tersebut diperparah sulitnya transportasi ke pulau yang berjarak sekitar 80 mil laut dari Gresik Daratan tersebut. Akibatnya, pasokan minyak tanah dan gas elpiji pun sering terlambat. Apalagi jika kondisi cuaca di Laut Jawa tidak memungkinan untuk perjalanan kapal. (yad/ruk)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean