Media Bawean, 21 Agustus 2010
Mutasi pejabat dilingkungan Pemkab Gresik, kemarin (20/8) diantaranya berhasil menempatkan kursi kekosongan Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN), sebanyak delapan Kepala Sekolah, dengan menempati 4 SDN di Kecamatan Sangkapura dan 4 SDN di Kecamatan Tambak. Sebanyak delapan Kepala Sekolah SDN di Pulau Bawean dilantik oleh Bupati Gresik KH. Robbach Maksum di ruang Mandala Bhakti Praja lantai IV kantor Bupati Gresik.
Anehnya dari delapan Kepala Sekolah SDN menduduki sebagai Kepala Sekolah yang baru, ternyata tidak lulus dalam ujian test kelayakan sebagai Calon Kepala Sekolah. Sehingga keberadaannya sebagai kepala sekolah yang baru dilantik kemarin diragukan kemampuannya oleh banyak orang di Pulau Bawean.
Kepala UPTD Pendidikan Sangkapura, Abd. Aziz, mengatakan test kepala sekolah sudah dilakukan, sehubungan hasilnya tidak ada yang lulus, maka hasil test dijadikan tolak ukur dengan memilih nilai terbaik yang diangkat sebagai Kepala Sekolah. "Memang empat kepala sekolah tidak lulus dalam test, bukan hanya di Sangkapura tapi hampir se Kabupaten Gresik tidak lulus," katanya.
Sementara Kepala UPTD Pendidikan Tambak, Imam Subekti menyatakan ada empat Kepala Sekolah SDN dilingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Tambak yang dilantik kemarin oleh Bupati Gresik. "Bukan tidak lulus test, tapi menggunakan nominasi berdasarkan hasil test,"ujarnya.
Apakah Kepala Sekolah lulus test? "Belum lulus, tetapi ada kreteria 1 sampai 23 yang lulus, ternyata masih kurang. Untuk memenuhi kebutuhan target, kita merengking mana yang tertinggi untuk menempati kekosongan Kepala Sekolah SDN di Kecamatan Tambak," terang Kepala UPT Pendidikan Tambak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Chusaini Mustas dihubungi Media Bawean via ponselnya menyatakan menempatkan Kepala Sekolah SDN yang dilantik kemarin dengan merangking dimasing-masing Kecamatan. "Saya bukan menyatakan tidak lulus, tetapi masing-masing Kecamatan melakukan seleksi untuk menentukan Kepala Sekolah,"jelasnya.
"Kalau misal sampai tahun depan tidak ada Kepala Sekolah, apa tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari, padahal disana (Pulau Bawean : Red.) Kepala Sekolah banyak yang kosong," papar Chusaini Mustas. (bst)
Posting Komentar