Media Bawean, 13 Agustus 2010
Jumiran (Kiri) Bersama Kades Pekalongan, Umar (Kanan)
Diantara Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat di Pulau Bawean yang selalu diingat oleh peserta SIMADA IV UPN "Veteran" adalah Umar sebagai Kepala Desa Pekalongan bersama Jumiran sebagai tokoh masyarakat Pekalongan.
Melalui banyak pesan dari peserta SIMADA IV UPN "Veteran" diterima Media Bawean, dua sosok figur di desa Pekalongan mendapat respon luar biasa.
Kepala Desa Pekalongan, Umar dihubungi Media Bawean, mengatakan terlalu cepat waktu pelaksanaan SIMADA IV UPN "Veteran" dilaksanakan, tetapi diwaktu cukup singkat bisa menambah hubungan bersama mahasiswa yang saya anggap sebagai keluarga sendiri. "Berat rasanya melepaskan adik-adik mahasiswa, termasuk warga di kampung memiliki perasaan yang sama yaitu merasa sedih dengan ditinggalkan olehnya," katanya.
"Dalam tempo singkat, ternyata bisa memberikan ilmu sangat besar untuk kemajuan masyarakat di desa Pekalongan. Khususnya penggunaan teknologi tepat guna, sehingga memperoleh juara I dalam lomba kemarin," ujarnya.
Kenapa terlalu dikenang oleh peserta SIMADA IV di desa Pekalongan? "Semua masyarakat Pekalongan menerima dan menyambut kedatangan mahasiswa dengan secara baik, sebaliknya mahasiswa memberikan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat," jawab Umar.
Sedangkan Jumiran adalah sosok orang tua yang selalu memberikan penampilan ceriah kepada siapapun, sehingga yang mengenalnya akan terkesan berat meninggalkannya.
Salah satu hobby Jumiran adalah bercocoktanam, dibuktikan didepan rumahnya penuh dengan taman bunga yang sangat indah. Selain memiliki taman di depam rumahnya, disekeliling rumahnya ditanami pohon blimbing bangkok. Tanaman lainnya, sentigi bisa tertanam dan tumbuh dengan baik di rumah Jumiran. (bst)
Melalui banyak pesan dari peserta SIMADA IV UPN "Veteran" diterima Media Bawean, dua sosok figur di desa Pekalongan mendapat respon luar biasa.
Kepala Desa Pekalongan, Umar dihubungi Media Bawean, mengatakan terlalu cepat waktu pelaksanaan SIMADA IV UPN "Veteran" dilaksanakan, tetapi diwaktu cukup singkat bisa menambah hubungan bersama mahasiswa yang saya anggap sebagai keluarga sendiri. "Berat rasanya melepaskan adik-adik mahasiswa, termasuk warga di kampung memiliki perasaan yang sama yaitu merasa sedih dengan ditinggalkan olehnya," katanya.
"Dalam tempo singkat, ternyata bisa memberikan ilmu sangat besar untuk kemajuan masyarakat di desa Pekalongan. Khususnya penggunaan teknologi tepat guna, sehingga memperoleh juara I dalam lomba kemarin," ujarnya.
Kenapa terlalu dikenang oleh peserta SIMADA IV di desa Pekalongan? "Semua masyarakat Pekalongan menerima dan menyambut kedatangan mahasiswa dengan secara baik, sebaliknya mahasiswa memberikan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat," jawab Umar.
Sedangkan Jumiran adalah sosok orang tua yang selalu memberikan penampilan ceriah kepada siapapun, sehingga yang mengenalnya akan terkesan berat meninggalkannya.
Salah satu hobby Jumiran adalah bercocoktanam, dibuktikan didepan rumahnya penuh dengan taman bunga yang sangat indah. Selain memiliki taman di depam rumahnya, disekeliling rumahnya ditanami pohon blimbing bangkok. Tanaman lainnya, sentigi bisa tertanam dan tumbuh dengan baik di rumah Jumiran. (bst)
Posting Komentar