Media Bawean, 10 Agustus 2010
"Sampai di laut masih memancing mencari ikan, tepat jam 05.00 WIB. hari ini (selasa, 10/8), pencaharian ikan dengan menggunakan jaring akan dimulai, ternyata Jamaluddin terjun ke laut tanpa diperintah dengan tujuan mengambil pelampung jaring," kata Mukli ditemui Media Bawean dirumahnya.
"Mengetahui Jamaluddin terjun ke laut, saya langsung ikut terjun ke laut untuk menolongnya, tetapi kondisi gelombang sangat tinggi, sehingga saya tidak mampu menolongnya," teranya.
Lebih lanjut Mukli menyatakan tidak pernah memerintahkan Jamaluddin untuk terjun kedalam laut selama ikut dengannya melaut selama 5 bulan. "Tapi kenapa sekarang Jamaluddin terjun langsung kelaut," ujarnya.
"Jamaluddin adalah anak buah kesayangan, saya sangat merasa kehilangan dengan tidak ditemukannya, termasuk beban berat kepada keluarganya," terang Mukli.
Setelah Jamaluddin terjun ke laut, setelah mau ditolong langsung oleh Mukli tidak mampu, kemudian pencaharian dilakukan dengan berputar-putar mengelilingi tempat hilangnya Jamaluddin sampai tidak diketahui jumlah hitunganya. "Tetapi pencaharian tetap tidak membuahkan hasil," paparnya.
"Bantuan pencaharian dari nelayan lainnya sudah sampai ditempat dan melakukan pancaharian sampai sekarang. Kemudian mendapat telepon dari Kepala Desa agar kembali ke darat, dengan pertimbangan kondisi ABK, maka saya putuskan kembali ke darat," tutur Mukli.
Muhdar (30 th.) sebagai ABK, mengatakan hampir dua korban hilang, "Mukli sebagai juragan ikut terjun ke laut, untungnya bisa diselamatkan sehubungan kondisi gelombang sangat tinggi," terangnya.
"Pencaharian tetap dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil. Saya sendiri melihat ketika Jamaluddin terjun ke laut, dan langsung memberikan tali tapi sudah tidak mampu," ucapnya. (bst)
Posting Komentar