Media Bawean, 9 Desember 2010
Saya awal bertugas di Pulau Bawean, sejak tanggal 22 september 2008. Pertama kali sampai di Pulau Bawean merasa kaget karena tidak seperti yang kubayangkan, waktu itu saya membayangkan Alun-Alun Sangkapura seperti halnya di Gresik, namun agak kecil dikit. Setibanya disana, tidak mengira Alun-Alun, saya pikir hanya lapangan biasa saja. Saya membayangkan Pulau Bawean sejelek-jeleknya seperti di Kecamatan Bungah Gresik, ech ngak tahunya lebih parah.
Malam harinya saya begitu shock dan hanya bisa duduk melamun di teras Penginapan Intan. Waktu itu, kumerasa tidak terima dengan keputusan perusahaan yang menempatkan saya di Pulau Bawean. Tapi sebagai orang baru di Bank Jatim, dan saya terikat kontrak, maka mau tidak mau harus dijalaninya. Kata orang jawa witing trisno jalaran soko kulino.
Karena merasa tidak berkutik, akhirnya dengan pemaksaan diri saya betah-betahkan. Sebenarnya secara kehidupan sehari-hari tidak ada masalah, ketika mengaca pada diri sendiri dan melihat masa depan. Saya merasa Pulau Bawean akan menghambat , dari situlah ide untuk segera hijrah ke kehidupan yang lebih baik
Hijrah itupun juga dengan perhitungan yang matang, beserta plaining hingga bertahun-tahun, kemudian apa yang hendak saya capai. Yang jelas saya harus lebih baik daripada ketika masih berada di Pulau Bawean
Saya tidak bisa mengatakan Pulau Bawean akan terbelakang selamanya, karena itu butuh kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah Jujur saja, saya berpikir Pulau Bawean 10 tahun kedepan akan begitu-begitu saja.
Point utama dari sebab kemunduran Pulau Bawean, menurut saya adalah transportasi. Mau usaha apapun disana ataupun kita akan mengeksploitasi kekayaan Pulau Bawean, jatuh-jatuhnya penghambat adalah transportasi.
Saya melihat tidak ada ikon bisnis yang cukup menonjol disana, paling banter cuman perdagangan eceran dan emas dan pemainnya pun juga sudah begitu banyak, sehingga tidak heran kalau banyak penduduk sana lebih memilih mencari nafkah di daerah lain atau di negara lain.
Namun saya perlu menggaris bawahi, bahwa saya cukup bahagia mempunyai teman-teman di Bank Jatim Bawean. Mereka seperti saudara bagi saya, bahkan sampai saat ini saya masih setiap hari berhubungan dengan mereka melalui blackberry. Saya cukup bahagia selama disana karena saya banyak disukai cewek Bawean.
Soal masyarakat, yang saya ingat dari warga Bawean adalah kebiasaan menggunjing atau gosip, terus anak mudanya lebih suka foya-foya atau senang-senang daripada berpikir bagaimana membangun Pulau Bawean agar maju.
Oleh-oleh yang saya dapatkan selama di Pulau Bawean adalah kehidupan rohaniah begitu meningkat, mungkin karena banyak waktu merenung dimalam hari dan tidak tahu berkeluh kesah kemana lagi, kalau bukan ke yang Maha Kuasa. mungkin itu sudah jadi rencana Allah SWT. buat saya pasti ada hikmah dibalik suatu kesusahan.
Saya tidak mengatakan saya orang suci, namun setelah lulus dari Pulau Bawean, saya memiliki kesadaran rohaniah yang meningkat.
Kenangan di Pulau Bawean ketika digosipin dengan si ini si itu, kenangan ketika saya harus berjibaku dengan pekerjaan saya hingga larut malam masih ada di hutan, maksudnya jalan yang sangat sepi seperti di hutan. Kenangan ketika saya dimarahi oleh nasabah
Kenangan ketika sangat butuh hiburan saya rela malam-malam pergi ke Tambak dari Sangkapura hanya untuk nonton orkes dangdut, padahal besok paginya kerja
Salam buat temen-teman di Bank Jatim Bawean, Mas Awang, Mba Azizah, Mba Illa, Mas Addin, Mas Udin, Mas Iwan dan semua karyawan Bank Jatim Bawean. Terus salam buat ibu kos (ibu Gawik), kepada mbak Evva Sawahlaut... Mba Jannatika Rahma Sawahluar... Mbak Dhije... keluarga besar Haji Mosleh... Dsb.
Saya kangen Pulau Bawean, kepengen liburan kesana nanti.
Yach seperti yang saya ungkapkan di awal, 80% keputusan saya untuk meninggalkan Bank Jatim adalah melihat 3 atau 4 tahun kedepan. Saya tidak akan berkembang dan merasa sayang membuang umur tanpa menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih. Saya putuskan berlabuh di Mandiri Syariah karena posisi baru lebih menjanjikan untuk memiliki ilmu yang lebih tinggi lagi dan lingkungan kerja di Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah sekumpulan anak-anak muda intelektual. Terbukti saat ini Bank Syariah Mandiri menduduki peringkat ke 21 dari seluruh bank di Indonesia, menguasai pangsa pasar market bank syariah di Indonesia, CEO kami adalah CEO terbaik di Indonesia,
Jabatan saya di Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang sebagai Compliance Officer atau Pengawas Kepatuhan Cabang. Sedangkan di Bank Jatim jabatan saya adalah analis kredit.
Informasinya Bank BRI membuka di Pulau Bawean, Yach semoga dengan bertambahnya pemain baru membawa angin segar perubahan kepada Pulau Bawean yang lebih baik untuk perkembangan kedepan. Kita harus melihat dengan kacamata yang lebih luas.
Informasinya Bank BRI membuka di Pulau Bawean, Yach semoga dengan bertambahnya pemain baru membawa angin segar perubahan kepada Pulau Bawean yang lebih baik untuk perkembangan kedepan. Kita harus melihat dengan kacamata yang lebih luas.
Saya juga pernah punya ide bisnis di Pulau Bawean yaitu nata de coco (di Pulau Bawean banyak buah kelapa dan harganya murah). Dari kelapa ini saja potensi bisnisnya uda sangat menjanjikan, mulai dari akar hingga buahnya khan memiliki nilai ekonomis. Coba lihat, kadang kelapa sampai berjatuhan busuk tidak dimanfaatkan.
Industri bioethanol khan disitu banyak pohon aren, kalau dibudidayakan bisa menghasilkan juga menjadi bioethanol sebagai pengganti bahan bakar bensin. Di Pulau Bawean banyak lahan kosong, bisa ditanami mawar, melati, itu bunga kalau disuling satu liter harganya puluhan bahkan ratusan juta, kemudian sentra penggemukan sapi
Luasnya laut Bawean seharusnya nelayan bisa kita didik untuk berternak udang kualitas ekspor berternak di keramba. Nilai ekonomisnya luar biasa. Kalau pariwisata sih kurang rekomen, karena menurutku pemandangannya biasa-biasa saja
Lahan begiitu luasnya masih banyak lahan kosong, paling-paling sama orang Bawean ditanemin padi untuk dikonsumsi sendiri, habis panen lahan nganggur.
Sebenarnya kalau kita mau kreatif, disana banyak potensi alam untuk menghasilkan energi listrik, banyak air terjun bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir air buat memutar generat disana. Disana juga panas mataharinya terik banget, bisa juga untuk menghidupkan solar cell. (bst)
Posting Komentar