Bayi Tersenyum
Naik Kapal KRI Makassar

Setengan hari kami menunggu kedatangan KRI Makasar 590 di Pelabuhan Gresik, setelah sandar di Pelabuhan Gresik, kerumunan calon penumpang dengan muka berseri-seri semakin lama semakin ramai.

Senja pun tiba, dengan ramah dan penuh kedisiplinan para Anggota TNI AL dan petugas Adpel - Syahbandar Gresik memulai proses menaikkan para penumpang tujuan Pulau Bawean, mendahulukan penumpang yang sakit, dilanjutkan penumpang perempuan, baru dilanjutkan penumpang laki-laki, terakhir proses menaikkan barang-barang milik penumpang, maupun barang dagangan, terakhir terlihat para portir pelabuhan menyelasaikan langsir beras Bulog sebanyak 8 truk.

Sekitar jam 23.30 WIB. bunyi mesin kapal mulai lebih keras mendengung, pertanda kapal mulai bergerak menuju Pulau Bawean, ada yang unik para penumpang saling bertanya, kapal sudah jalan belum ? seraya ada yang menjawab wah sudah 30 menit berjalan, lho kok ngak terasa yach ?

Saya penasaran untuk menyusuri blok kamar di Armada milik TNI AL ini, tak jauh dari tempat kami istirahat, blok G-11 kami temukan, disitu terlihat tempat tidur yang tertata rapi, disudut kamar kami sempat melihat bayi sedang tidur terlelap sambil tersenyum dengan suhu ruangan relatif sejuk. Saya sempat berdialog dengan sang ibu, beliau menyatakan anak kami ini baru berusia 20 hari setelah melahirkan.

Sebelumnya cukup khawatir dengan cuaca belakangan ini yang sangat buruk, tapi Alhamdulillah dengan Kapal Bantuan milik TNI AL bisa pulang ke Pulau Bawean dengan nyaman dan aman.

Waktu shalat shubuh pun tiba, bergegas seorang anggota AL membawa tikar sejadah seraya menggelarnya, tak lama kemudian berkumandanglah adzan shubuh, para penumpang pun segera bergegas mempersiapkan diri untuk sholat berjamaah. Setelah selesai sholat shubuh terlihat para penumpang sibuk menikmati pemandangan alam di tengah laut menyambut terbitnya sang Surya, tak lama kemudian terlihat keindahan Pulau Bawean dengan berjajar pegunungan seakan mengucapkan selamat datang kepada semua penumpang.

Beberapa menit sebelum kapal sandar, saya sempat berkenalan dengan seorang Prajurit TNI AL bernama Sutrisno asal  Jember, yang kebetulan pagi mendapat tugas untuk melempar tali ke dermaga, beliau pun menyampaikan rasa kagum kepada masyarakat Bawean. Sutrisno segera menjalankan tugasnya, kapal pun sandar, tangga kapal sudah mulai turun, tak lama kemudian suasa haru dan gembira setelah sanak keluarga para penumpang terlihat sabar dan setia menunggu KRI Makasar di Dermaga Pulau bawean, hati mereka terobati setelah sekian lama berpisah.

Terimakasih dari kami kepada semua jajaran Pemerintahan yang telah berusaha untuk mendapatkan kapal bantuan guna membantu masyarakat untuk menyeberang ke Pulau Bawean.