Media Bawean, 2 Januari 2011
Faisol sebagai tokoh asal Bawean di Yogyakarta sebagai pemilik CV Pulung Gembol Jati menghubungi Media Bawean (minggu, 2/1/2011) via ponselnya, menanyakan hasil perkembangan pasca molod International di Pulau Bawean tahun 2009.
"Jangan hanya seremonial saja harus tahapan-tahapan yang dicapai, yaitu ada report pencapaian. Bila ada report secara otomatis ada kemajuan kegiatan yang sudah dilaksanakan, minimal dibidang sosial dan ekonomi,"katanya.
Pasca molod International yang merekomendasikan tim 17 untuk membentuk wadah, sehingga berdiri Kerukunan Toghellan Bawean (KTB). Kemudian diluncurkan Gelar untuk penarikan dana lima ribu rupiah untuk warga Bawean di Pulau Bawean dan se-Nusantara, lima ringgit untuk warga Bawean di Malaysia, lima dollar Singapore untuk warga Bawean di Singapore dan lima dollar USA untuk warga Bawean diseluruh dunia. Menurut pernilaian Faisol, adalah langkah sangat bagus untuk kemajuan Pulau Bawean, dana terkumpul harus dipertanggungjawabkan dan betul-betul digunakan untuk kepentingan warga Pulau Bawean.
"Tetapi program hasil pertemuan kelihatannya sampai sekarang belum berjalan. Apa kelemahannya sehingga hasil pertemuan sepertinya tidak mencapai target,"ujarnya.
"Saya menyoroti dibidang bisnis, dalam bidang organisasi (departemen) bila ingin membuka pameran atau expo di Singapore ataupun Malaysia, saya siap untuk mengirim produk kesana,"terangnya.
"Sebenarnya banyak warga atau keturunan asal Bawean menjadi pengusaha diluar Bawean yang punya peluang pasar mancanegara dan bisa dimanfaatkan untuk memajukan perekonomian Pulau Bawean. Sampai saat ini tidak ada tindaklanjut, padahal saya sudah siap membantu sepenuhnya,"paparnya.
"Bagi warga Bawean dimanapun berada, silahkan bila berminat untuk mengadakan atau membuka show room di luar negeri, tetapi hasilnya bisa disumbangkan untuk pembangunan Pulau Bawean,"jelasnya Faisol sebagai pemilik CV Pulung Gembol Jati yang selesai mengikuti Pameran di Jerman. (bst)
Posting Komentar