Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kondisi JLB Bawean Rusak Akibat Tanah Labil

Kondisi JLB Bawean Rusak Akibat Tanah Labil

Posted by Media Bawean on Rabu, 19 Januari 2011

Media Bawean, 19 Januari 2011


Kondisi Jalan Lingar Bawean (JLB) sebagian besar masih mengalami kerusakan sangat parah, nyaris berubah sebagai sungai yang digenangi air mengalir. Pembangunan melalui proyek pemerintah, sudah terbukti dengan pavingisasi sebagian dari jalan yang melingkar disekeliling Pulau Bawean. Berikut hasil liputan Media Bawean (Rabu, 19/1/2011) berwawancara dengan M. Zen sebagai Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Bawean ;

Ditemui Media Bawean, di Kantor UPTD PU Bawean, M. Zen menunjukkan buku laporan tahunan kondisi Jalan Lingkar Bawean, dari tahun ke tahun. Sesuai data Januari 2011, kondisi jalan lingkar Pulau Bawean, ruas Sangkapura - Tambak sepanjang 25 Km. Rusak berat 6.610 meter, rusak sedang 11.190 meter dan kondisi baik 7.200 meter.

Ruas Tambak - Diponggo sepanjang 8 Km. tidak mengalami rusak berat 2.000 meter, dengan kondisi rusak sedang 1.100 meter dan kondisi baik 4.900 meter.

Sedangkan ruas jalan Sangkapura - Diponggo sepanjang 21 Km. mengalami rusak berat 4.050 meter, rusak sedang 5.400 meter dan kondisi baik 11..550 meter.

Dengan rincian jalan lingkar Pulau Bawean sepanjang 54 Km. menurut M. Zen, jalan lingkar Pulau Bawean mengalami rusak berat 12.660, rusak sedang 17.690 meter, kondis baik 23.650. 

Kepala UPTD Pekerjaan Umum, M. Zen, mengatakan, "Kerusakan jalan lingkar Bawean diakibatkan kondisi tanah labil selalu bergerak, terkecuali kontruksi jalan dicor bukan pakai urukan untuk pavingisasi.

"Di Pulau Bawean layak jalan paving, tetapi kekuatannya hanya mampu beberapa tahun saja, sehingga diperlukan adanya pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan,"katanya.

Persoalan proyek paving jalan lingkar Bawean, menurut M. Zen, menerangkan, "Kualitas paving yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan PU, hasil lab dengan fakta paving yang digunakan menyimpang sehingga menyebabkan mudah rusak,"ujarnya.

"Kontraktor seringkali mengubah space gambar yang sudah ditentukan, sehingga pekerjaan menyimpang dari bistek yang ada. Ketika pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta untuk mengembalikan dana yang tidak sesuai, akibat hasil pekerjaan tidak sesuai,"paparnya.

Apa bedanya kontraktor Bawean dengan luar Bawean terkait hasil pembangunan?. "Sama saja, tidak ada perbedaan. Sebaiknya kontraktor yang mengerjakan proyek di Bawean adalah asli Bawean dengan alasan mereka tetap mengontrol hasil proyek yang dibangunnya. Lain halnya orang luar, setalah proyek selesai dibangun, mereka akan meninggalkan Bawean, sehingga sulit mengontrolnya,"harapannya. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean