Media Bawean, 18 Januari 2011
Sumber : Kompas
GRESIK, KOMPAS.com — Kapal perang TNI AL KRI Makassar 590, Senin (17/1/2011) pukul 21.00, berangkat mengangkut sekitar 600 penumpang menuju Pulau Bawean. Sebanyak 62,8 ton beras untuk masyarakat miskin dan sembako lainnya untuk operasi pasar murah dari Pemkab Gresik juga dimasukkan ke kapal, termasuk sejumlah obat-obatan untuk warga Kecamatan Tambak.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Mokhammad Najib menuturkan, penumpang kapal digratiskan. Biaya ditanggung oleh Pemkab Gresik bekerja sama dengan Armatim. "Bupati telah kirim surat ke Lantamal dan Pangarmatim agar mengirimkan bantuan kapal. Alhamdulillah didatangkan KRI Makassar untuk mengangkut penumpang yang lebih dari sepekan tidak bisa berlayar," kata Najib.
Selain mengangkut penumpang dan sembako, kapal itu juga membawa obat-obatan. Sebanyak 12 pegawai Pemkab Gresik dan Badan Pertanahan Nasional juga ikut di kapal untuk membayar ganti rugi pembebasan lahan lapangan terbang perintis di Bawean.
Nakhoda KRI Makassar 590, Letnan Kolonel Laut Phundi Rusbandi, mengatakan, kapal dengan bobot mati 11.000 ton tersebut bisa mengangkut 1.000 orang penumpang dan 100 ton barang. Saat ini ada 750 tempat tidur yang tersedia dan dalam kondisi normal ada 150 anggota TNI yang bertugas di kapal itu.
Kapal tersebut biasanya dioperasikan untuk perang. Jika tidak ada perang, bisa digunakan untuk misi kemanusiaan, termasuk mengangkut penumpang ke Bawean.
Kapal itu di antaranya pernah menjalankan misi kemanusiaan dan sosial saat terjadi bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat, dan gempa bumi Padang, Sumatera Barat. "Penumpang diharapkan menjaga kebersihan, tidak merokok, dan tidak membuang sampah di kloset. Itu bisa membuat sistem seluruh kapal tidak berfungsi. Harus dipahami, ini kapal perang yang punya aturan tersendiri," kata Phundi Rusbandi.
Posting Komentar