Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Prosesi Pemakaman
KH. Abdul Ghafur Hamid

Prosesi Pemakaman
KH. Abdul Ghafur Hamid

Posted by Media Bawean on Senin, 24 Januari 2011

Media Bawean, 24 Januari 2011


Setelah mengalami proses panjang pemulangan jenazah Almarhum KH. Abdul Ghafur Hamid, dari Gresik - Bawean. Alhamdulillah dini hari jam 01.00 WIB. (24/1/2011), jenazah tiba di Pelabuhan Dauh Pancur Sidogedungbatu, Sangkapura Pulau Bawean. 

Jenazah disambut banyak warga, kemudian dihantar ke rumah duka di komplek Pondok Pesantren Nurul Huda, Pancur, Sidogedungbatu.  Sampai di rumah duka, keluarga berkesempatan berjumpa terakhir dengan jenazah almarhum. 

Dari rumah duka, jenazah dibawa ke mushalloh Pondok Pesantren Nurul Huda untuk disholatkan dengan imam dari pihak keluarga yaitu Gus Nur (adik kandung Almarhum), dilanjutkan sambutan oleh KH. Abd. Aziz Ismail sebagai tokoh Pulau Bawean.

Jenazah lalu dibawa ke pemakaman keluarga di komplek Pondok Pesantren Nurul Huda, tepat jam 02.00 WIB. jenazah dimakamkan. Dilanjutkan pembacaan talkin oleh KH. Badrussurur (Daun), KH. Zakariyah (Bululanjang), dan KH. Abd. Ghani (Diponggo).

Hadir tokoh masyarakat Bawean dalam proses pemakaman, KH. Abdul Aziz Ismail (Rois Syuriah PCNU Bawean, Ir. Syariful Mizan (Ketua PCNU Bawean), KH. Badurussurur, KH. Zakariyah, beserta tokoh lainnya, serta masyarakat umum, alumni dan santri Ponpes Nurul Huda. (bst)

SHARE :

2 comments

Unknown 25 Januari 2011 pukul 22.45

kami sangatlah heran dg cara oreng pebian yg terutama sekali yg ada pengetahuan agama-dalam kitab Al-Adzkarnya Imam An-Nawawy disana dengan jelas diatakan bahwa memindahkan mayyit adalah HARAM!!!-kenapa ulamak As-Syafieyyah di Bawean KAKU?.Sekarang,mahu ikut Kiatb atau ikut Suara orang Ramai?-Mana nalurinya/jiwanya kepatuhannya kepada agama yg dianutinya? bukankah acara Tahlilan,pindah mayyit,kiriman pahala pada Si mati dll itu memang jelas dari kitab2 Yang Bermadzhab Syafi`eyyah? jgnlah dianggap komen ini bermadzahab WAHABI pula-kami adalah mantan muridnya Kiai Hj.`Abdul Hamid Bin Kiai Thobry

Unknown 25 Januari 2011 pukul 22.54

dalam tafsir Ibn Kastir dan Tafsir Jalalain bahkan kitab I`anah dg jelas dikatakan bahwa pahala sama sekali tdk sampai,acara tahlilan adalah BID`AH MUNKAR!!! saya percaya bahkan yaqin bahwa para agamawan di bawean termasuk anak gus ghafurpun tahu bahwa hal ini adalah Salah-lantas mereka kata/jawab:-ILLAA LI HAJATIN FALA BA`SA-INILAH CARA ULAMA` NU MENGGUNA PAKAI AGAMANYA-TDK SESUAI DG ADAT DIBUANG WALAU BENAR. SAMA DG ADAT WALAU MUNGKAR TIDAK APA2

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean