Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pulau Bawean, Heboh Aids

Pulau Bawean, Heboh Aids

Posted by Media Bawean on Jumat, 21 Januari 2011

Media Bawean, 21 Januari 2011

Isu yang beredar dimasyarakat Pulau Bawean kemarin (kamis, 20/1/2011)  adalah kecurigaan terjangkit penyakit aids terhadap warga yang sebelumnya pernah bekerja kapal di luar negeri. Bagaimana respon Dokter di Puskesmas Sangkapura? berikut hasil liputan Media Bawean;

Dokter Syafi'e sebagai Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura ditemui Media Bawean tidak bersedia memberikan keterangan secara lengkap tentang penyakit salah satu pasien yang dicurigai terjangkit penyakit aids. Menurutnya, profesi sebagai dokter diwajibkan menjaga hasil pemeriksaan sesuai undang-undang kode etik.

Sementara Dokter Tony S. Hartanto yang menangani pasien selama dirawat di Puskesmas Sangkapura menyatakan tidak mengetahui apakah si pasien terjangkait aids atau tidak, dengan alasan di Puskesmas Sangkapura tidak memiliki alat untuk pemeriksaan penyakit aids.

Menurut Dokter Tony, Pulau Bawean termasuk kawasan terbuka, memiliki hubungan luas disebabkan sebagian besar warganya sebagai perantau ataupun sebagai pekerja kapal.

"Perlu melakukan medical chek up dan  melakukan pola hidup sehat, sehingga tidak terjangkit seperti penyakit aids,"katanya.

Dampak melakukan hubungan bebas atau bergonta ganti pasangan, "Penyakit kelamin seperti spelis, go dan penyakit aids,"ujarnya.

"Bila ada pasien yang terkena penyakit aids, hasil diagnosa wajib dirahasikan dengan alasan masyarakat akan bingung, si pasien merasa terisolasi,"paparnya.

"HIV/Aids seperti gunung es yang nampak bagian atasnya, ternyata bagian bawah juga banyak. Selama bertugas di Pulau Bawean sampai sekarang belum pernah menemukan pasien yang terjangkit HIV/Aids," jelasnya. 

Bagaimana respon keluarga pasien?
Media Bawean menghubungi pihak keluarga via ponselnya," Sampai sekarang belum bisa ditentukan penyaktnya, ketika mau diperiksa waktu berobat di Gresik seringkali menghindar dari dokter sehingga hanya diberi obat saja,"tuturnya.

"Saya sendiri sebagai aktivis peduli aids punya kecurigaan terkena penyakit aids, tapi belum bisa memastikan sebelum memperoleh hasil pemeriksaan secara lengkap, sedangkan pasien sekarang sudah menjalani pemeriksaan di Gresik,"terangnya. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean