Media Bawean, 28 Februari 2011
Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Diantara 8.500 anggota Group Facebook Media Bawean, ada komentar menarik dari salah satu anggota bernama Inayatul Shaiful. Isinya, "Banyak cara untuk memajukan Pulau Bawean, salah satunya adalah menciptakan lapangan pekerjaan buat penduduk Bawean yang masih menganggur...agar tidak banyak yang kabur ke luar negeri...!".
Bila ditelaah pernyataan tersebut sesui dengan situasi dan kondisi di Pulau Bawean, warganya dikenal sebagai perantau sejak dahulu kala sampai sekarang. Sedangkan lapangan pekerjaan di dalam tercipta melalui kreasi sendiri tanpa diciptakan secara langsung oleh pemerintah, terkecuali sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang notabene pegawai pemerintahan.
Selama ini tidak pernah terjadi warga Bawean menuntut kerja kepada pemerintah, hanya menuntut perbaikan infrastruktur termasuk pelayanan publik kepada masyarakat. Lapangan pekerjaan tercipta tanpa harus disediakan secara langsung oleh pemerintah daerah, melalui mengadukan nasib sebagai perantuan ataupun bekerja sesuai keahliannya di Pulau Bawean, yaitu profesi pedagang, nelayan dan petani.
Investor melirik ke Pulau Bawean, setelahnya akan lari sehubungan kurangnya sarana dan prasarana didalam, baik infrastrukur termasuk transportasi. Mustahil investor akan investasi bila dibebani biaya produksi sangat besar, seperti perongkosan transportasi laut sangat mahal. Kenapa harus mendirikan pabrik di Pulau Bawean, bila investasi di daratan masih terbuka lebar.
Apakah dengan menciptakan lapangan pekerjaan di Pulau Bawean, akan menghentikan laju warga Bawean yang merantau ke negeri orang? Jawabannya belum tentu menjamin, sebab sebagian besar warga memperbandingkan pendapatan rupiah dengan ringgit ataupun dolar Singapore.
Posting Komentar