Media Bawean, 4 Maret 2011
Putusnya jalur trasportasi laut Gresik - Bawean, akibat tingginya gelombang laut di perairan laut jawa, berdampak banyak tiket pesawat hangus di Pulau Bawean. Termasuk 100 mahasiswa asal Pulau Bawean ikut terisolasi didalam tidak bisa kembali ke kampusnya.
Safir sebagai Pegusaha Travel Safari Mega Abadi dihubungi Media Bawean mengatakan sudah tujuh tiket hangus, sehubungan pemiliknya berada di Pulau Bawean.
Nasib serupa menghantui sebanyak 23 orang warga Malaysia, saat ini berada di desa Tambak, kecamatan Tambak, menyatakan tiket pesawat air asia sesuai jadwal penerbangan pada hari senin (7/3/2011) jam 06.00 WIB.
"Bila tidak ada kapal hari sabtu dan minggu, sebanyak 23 tiket akan hangus tidak terpakai,"kata Abd. Adim.
"Untuk kembali ke Malaysia harus membeli tiket baru, harganya sekitar Rp.1.500.000. Sedangkan visa kunjungan sampai tanggal 11 Maret 2011,"ujarnya.
Abdul Wahid Zarkasih sebagai Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Bawean (PMB) Se-Nusantara menyatakan sebanyak 100 mahasiswa asal Bawean belum kembali ke kampusnya, sehubungan putusnya jalur transportasi Gresik - Bawean.
"Mereka pulang kampung, sehubungan liburan kuliah selama 1 bulan. Sampai saat ini belum bisa mengikuti perkuliahan, padahal aktivitas kampus sudah aktif sejak senin kemarin, (28/2/2011).,"paparnya.
"Perlu solusi kongkret dari Pemerintah Daerah, agar mereka bisa kembali belajar di kampus. Apalagi yang tertahan di Pulau Bawean berstatus sebagai mahasiswa adalah harapan masa depan bangsa dan negara,"pungkasnya. (bst)
"Perlu solusi kongkret dari Pemerintah Daerah, agar mereka bisa kembali belajar di kampus. Apalagi yang tertahan di Pulau Bawean berstatus sebagai mahasiswa adalah harapan masa depan bangsa dan negara,"pungkasnya. (bst)
Posting Komentar