Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Obyek Wisata Di Bawean
Jherat Lanjheng

Obyek Wisata Di Bawean
Jherat Lanjheng

Posted by Media Bawean on Sabtu, 05 Maret 2011

Media Bawean, 5 Maret 2011

Oleh : ARIS WAHYUDIANTO (Wartawan Radar Surabaya)
Ramai Dikunjungi Karena Penasaran Panjang Makam Mencapai 12 Meter


Berkunjung ke Pulau Bawean tidak bisa dilakukan sehari dua hari. Sebab, banyak obyek wisata maupun kuliner yang harus dikunjungi jika ingin benar-benar disebut telah berkunjung ke Pulau Putri tersebut. Salahsatu obyek yang paling direferensikan untuk dikunjungi adalah makam panjang.

MENGAPA harus berkunjung ke Makam Panjang?. Itu karena obyek alamnya menarik, legenda munculnya makam yang melegenda serta ikon sebagai makam terpanjang di Bawean atau bahkan mungkin di Indonesia.

Makam Panjang atau orang Bawean menyebutnya dengan Jherat Lanjheng. Nama Jherat Lanjheng adalah bahasa Bawean yang dalam bahasa Indonesia berarti kuburan panjang. Pantai Jherat Lanjheng ini terletak di Tanjung Anyar Desa Lebak Kecamatan Sangkapura.

Obyek wisata ini merupakan salahsatu obyek yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan. Baik itu pengunjung dari pulau Bawean sendiri maupun pengunjung yang datang dari luar pulau. Di Tanjung Anyar ini Makam Panjang sebenarnya ada dua, yakni makam Sembada yang berada di atas bukit Desa Lebak yang kini dijadikan tempat pemakaman umum oleh warga setempat.

Sedangkan yang satu lagi adalah kuburan Dora, yaitu berada di pinggir pantai. Jaraknya kira-kira satu kilo dari kuburan Sembada. Kuburan Dora lebih dikenal oleh pengunjung karena letaknya berada di area rekreasi yang berada di tepi pantai. Selain di tepi, makam Dora berada menjorok ke pinggir pantai.

Yang membuat pengunjung penasaran adalah panjang kuburan yang mencapai sekitar 12 meter.

Sehingga saat berada di makam, pasti muncul pertanyaan, apakah benar Dora adalah manusia yang memiliki tinggi 12 meter. Pertanyaan ini menjadi mitos yang sampai saat ini belum terjawab. Hanya cerita rakyat yang berkembang di kalangan warga Desa Lebak menyebutkan, Dora adalah seorang pengawal Aji Saka, raja Hindu yang bakal mendirikan kerajaan di Tanah Jawa.

Dora dan Sembada adalah dua sahabat yang menjadi pengawal Aji Saka, sang pencipta Prasasti Honocoroko. Dora dan Sembada sama-sama tewas ketika keduanya bertarung karena salah paham ketika masing-masing mendapat tugas dari Aji Saka. Jasad mereka dimakamkan di tempat pertama kali ditemukan. Kuburan tersebut dinamakan Jherat Lanjheng.

Namun ada versi lain yang mengatakan, makam tersebut sebenarnya tempat penyimpanan pusaka milik Aji Saka. Hanya saja mitos ini juga belum bisa dipecahkan kebenarannya hingga menjadi legenda di Pulau Bawean. Legenda itulah yang disampaikan warga setempat secara turun temurun di Tanjung Anyar.

Terlepas dari legenda Makam Panjang, yang patut menjadi catatan adalah panorama alamnya yang cukup mempesona. Di hamparan pantai Tanjung Anyar terdapat sebuah batu candi. Obyek ini sering diabadikan pengunjung wisata sebagai kenang-kenangan bahwa mereka pernah mengunjungi Makam Panjang.

Jika anda berkunjung ke Jherat Lanjheng, sebaiknya anda nikmati pemandangan di sana dengan berkeliling menyusuri pantainya. Meski hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, tapi dijamin pengunjung tidak akan kecewa. Pemandangan di sana masih alami dan sangat indah.

Camat Sangkapura Suhaemi menuturkan, Pemkab Gresik bersama masyarakat setempat berencana menjadikan Makam Panjang sebagai daerah tujuan wisata di Bawean.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean