Media Bawean, 16 Maret 2011
Rapat Muspika kecamatan Sangkapura bersama Ulama dan Kepala Desa dilaksanakan hari ini (rabu, 16/3/2011) bertempat di Pendopo Kecamatan Sangkapura. Hadir KH. Abd. Latif (Ketua MUI Kecamatan Sangkapura), KH. Hazin, KH. Nasir dan KH. Abdullah dalam rapat membahas situasi kondisi di Pulau Bawean.
KH. Hazin menyampaikan pendapatnya agar dalam menyampaikan suatu berita harus dikuatkan dengan bukti-bukti pendukung, sehingga tidak terjadi isu berkembang seperti isu maling.
Menurut tokoh ulama kharismatik KH. Hazin, adanya penjagaan yang dilakukan di masing-masing tempat di Pulau Bawean mempunyai nilai positif dengan mengurangi kemaksiatan, seperti hubungan antara lelaki dengan perempuan, termasuk kurangnya anak muda bermabuk-mabukan dengan minum keras.
Merespon adanya isu maling yang dikaitkan dengan adanya bayangan yang cepat menghilang, sepertinya ada setan-setan yang bergentayangan yang disebabkan adanya rasa takut pada masyarakat.
Mukjizat sebagai Kepala Komalasa menyatakan sudah mengurangi adanya ronde malam, hanya titik tertentu saja yang dijaganya. "Harapan besar kepada KH. Nasir untuk memberikan amalan kepada warga dimasing-masing desa untuk menghilangkan rasa ketakutan dengan adanya penampakan orang yang langsung menghilang,"katanya.
Sementara Kades Gunungteguh, Hasbullah merespon adanya ronda malam terusterang sangat mengganggu aktivitas warganya, apalagi sekarang musim panen padi.
KH. Abd. Latif menanyakan langsung kepada pihak keamanan dari kepolisian dan koramil, apakah isu maling di Pulau Bawean memang betul-betul ada? Pihak keamanan menjawabnya bahwa isu maling tidak benar, dengan alasan sampai saat ini tidak ada warga yang kehilangan harta bendanya.
Camat Sangkapura, Suhaemi menjelaskan hasil keputusan rapat, persoalan jaga malam disetiap kampung diserahkan kepada masing-masing desa untuk melakukannya.
"Bila nantinya situasi dan kondisi betul-betul aman, maka surat pemberitahuan akan dikirim menindaklanjuti surat edaran yang dikeluarkannya,"ujar Suhaemi. (bst)
Posting Komentar