Media Bawean, 8 Maret 2011
Isu maling di Pulau Bawean sampai saat ini belum membuahkan bukti nyata, sementara kondisi tegang membuat suasana yang aman dan tentram berubah mencekam dan menakutkan. Haruskah kondisi seperti ini berkelanjutan, tidak ada solusi penyelesaian?
AKP. H. Zamzani sebagai Kapolsek Sangkapura mengatakan isu maling berkembang selama ini hanya wacana, bila ditelusuri lebih lanjut tidak ada pembuktian. "Buktinya, sampai saat ini di Sangkapura tidak ada satupun warga sebagai korban pencurian,"katanya.
"Silahkan menjaga keamanan di kampung masing-masing, dengan situasi dan kondisi terkendali. Tetapi jangan membawa senjata tajam, khawatir nantinya salah sasaran dan merugikan warga Bawean sendiri,"ujarnya.
Senada dengan Kapolsek Sangkapura, AKP. Didik Wahyudi, SH. sebagai Kapolsek Tambak menyarankan agar warga jangan terpancing dengan adanya isu maling yang dihembuskan oleh orang tidak bertanggungjawab.
"Menjaga keamanan di kampung oleh warga masyarakat termasuk kewajiban bersama, dengan batas kewajaran tanpa membawa senjata tajam."jelasnya.
"Kejadian di Kepuhlegundi sampai saat ini masih dalam penyelidikan polisi, tidak ada hubungan dengan isu maling yang dihembuskan selama ini,"terang AKP. Didik Wahyudi, SH.
Puruhita Rizki Optik, menulis keluhannya di Facebook Media Bawean, "Sana... kamu tidak boleh masuk sini, orang jawa tidak boleh masuk sini!! kamu orang jawa kan?" ibu-ibu berkata sangat ketus, matanya sambil melotot,"ungkapnya.
Isu maling menurut pemilik Optik di Sangkapura, ternyata berdampak sangat negatif bagi perantau dari jawa seperti saya. "Waspada, harus selalu dilakukan, tapi hendaknya jangan berlebihan menyingkapinya, jangan semua orang luar diperlakukan seperti itu,"harapannya.
"Kesan ramah yang dimiliki orang Bawean langsung terpupus saat itu, untung Kepala Desa sebagai konsumenku. saya memaklumi kegelisahan warga Bawean saat ini, semoga semua ini cepat berlalu karena imbasnya sangat berarti,"tutur Puruhita.
"Kesan ramah yang dimiliki orang Bawean langsung terpupus saat itu, untung Kepala Desa sebagai konsumenku. saya memaklumi kegelisahan warga Bawean saat ini, semoga semua ini cepat berlalu karena imbasnya sangat berarti,"tutur Puruhita.
Ali Boyand mennyatakan curiga itu boleh tapi jangan keterlaluan, ingat warga Bawean juga banyak yang merantau. "Memang betul isu maling di Bawean, telah menghilangkan sifat rama dan persaudaraan masyarakat Bawean. Seperti ditempatku, orang jawa diusir, hari itu harus pulang ke jawa. Minta waktu mau cari hutangan untuk ongkos kapal tidak diberi kesempatan, sangat kasihan,"pungkasnya. (bst)
Posting Komentar