Media Bawean, 26 Juni 2011
Tragedi longsor di Pulau Bawean, tepatnya tanggal 6 Maret 2008 (4 tahun) merupakan peristiwa bencana terbesar selama ini. Sebanyak 71 rumah di Pulau Bawean rata dengan tanah dan 18 rumah lainnya retak-retak akibat longsor, serta 35 ekor sapi dilaporkan hilang tertimbun reruntuhan, dua masjid dan empat mushola rusak. Keretakan rumah yang terbelah tetapi tidak ambruk mencapai satu meter lebih.
Media Bawean (sabtu, 25/62011) menelusuri puing-puing bangunan yang ambruk di Dusun Laok Sawah, desa Balikterus, Sangkapura, Pulau Bawean. Terlihat sisa bongkahan tembok serta bekas lantai rata dengan tanah.
Kepala Desa Balikterus, Abd. Aziz ditemui Media Bawean, mengatakan sampai saat ini berkas bangunan rumah yang roboh atau ambruk, serta rata dengan tanah kondisinya tetap seperti dahulu waktu tragedi bencana.
"Tidak ada satupun warga yang berani tinggal, semuanya memilih tempat yang aman,"katanya.
"Termasuk tanah- tanah milik warga sampai sekarang belum ada yang dikelolah, sehubungan terjadi perubahan struktur tanah akibat bergerak. Banyak tanah warga berupa sawah dan kebun, tidak bisa dimanfaatkan, disebabkan kondisi letak tanah terlalu miring,"jelasnya. (bst)
Posting Komentar