Media Bawean, 2 Juli 2011
Tepatnya tanggal 29 Juni 2011 jam 21:32, Ibu Samiyah, penerima doorprize ibadah umroh gratis dari Atria Tour & Travel Surabaya dalam rangka molod internasional yang diselenggarakan oleh KTB (Kerukunan Toghellan Bawean) tiba kembali di Bandara Juanda setelah melaksanakan ibadah umroh selama 12 hari.
Sebelum berangkat umroh tanggal 18 Juni 2011, tanggal 15 Juni Ibu Samiyah mengikuti manasik umroh bersama para jamaah umroh Atria Tour di ruang auditoriuam Atria Tour Jl. Raya Kupang Jaya No. 1 Kav 6 Surabaya.
Manasik umroh diikuti 20 orang, termasuk Ibu Samiyah. Mereka akan berangkat umroh dalam satu kelompok keberangkatan, yang mayoritas jamaah umroh adalah masyarakat Bawean.
Hari Sabtu, tanggal 18 Juni, jam 06.30 Ibu Samiyah bersama kelompoknya terbang menuju Bandar Seri Bengawan-Brunei (transit) dengan BI 796. Jam 11:15 terbang menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah dengan BI 81. Dilanjutkan menuju Madinah dengan BUS AC. Sampai di Madinah jam 16:15 dan langsung check in di hotel.
Minggu, 19 Juni, Ibu Samiyah dan kelompoknya melakukan ziarah ke makam Rasulullah SAW, dan Sahabatnya (Sayyidina Abu Bakar Assiddiq, Ummar bin Chottab, berdoa di Raudah dan dilanjutkan ke pemakaman Baqi'. Senin, 20 Juni, ziarah sekitar kota Madinah (Masjid Quba, Jabal Uhud, Kebun Kurma, masjid Qiblatin, Masjid Tujuh).
Selasa, 21 Juni jam 13.30 menuju Makkah. Sampai di Makkah langsung check in di hotel, makan malam dan menuju Masjidil Haram untuk menyelesaikan ibadah umroh (thawaf, sai, tahallul). Rabu, tanggal 22 Juni memperbanyak ibadah di Masjidil Haram.
Kamis, taggal 23 Juni, ziarah sekitar kota Makkah (Jabar Tsur, Jabal Rahma, Arafah, Muzdalifah, Mina). Tanggal 24-27 Juni diisi dengan kegiatan ibadah di Masjidil Haram. Tanggal 28 Juni, tawaf wada' yang dilakukn setelah sholat subuh dan dilanjutkan perjalanan ke Jeddah dengan BUS AC. Jam 17.55 terbang menuju Bandar Seri Bengawan-Brunei dengan BI 82.Tanggal 29 Juni jam 09.10 tiba di Bandar Seri Bengawan-Brunei (transit), dilanjutkan terbang menuju Jakarta dengan BI 735. Jam 19.45-21.10 terbang menuju Surabaya dengan GA 328.
Dibandara Juanda Surabaya, keluarga bu Samiyah (Suami & anak) sudah siap menunggu kedatangan beliau. Tentunya juga keluarga dari jamaah umroh yang satu kelompok, yang mayoritas masyarakat Bawean.
Pak H.Zainal Abidin, selaku direktur Atria Tour&Travel turut datang di Juanda menyambut kedatangan jamaah umroh Atria.
Semua jamaah umroh tampak sangat gembira setelah berjumpa dengan keluarga masing-masing. Karena kebersamaan yang terjalin selama 12 hari melaksanakan ibadah umroh, tampak kesedihan saat para jamaah harus berpisah di Juanda. Mereka saling berpelukan dan menangis. Ada diantara mereka yang berkata "Semoga Allah ijinkan kita bertemu kembali di Kota Makkah ya"
Di perjalanan dari Bandara Juanda menuju kediaman saya, saya bertanya pada Ibu Samiyah tentang pelayanan Atria Tour selama melaksanakan ibadah umroh. "Semua orang-orang atria sangat baik, mereka sangat cekatan dan kita (jamaah,red) tidak pernah disibukkan dengan urusan barang-barang kita karena mereka semua yang atur. Lokasi hotel tempat kita menginap di Madinah dan Makkah sangat strategis, dekat dengan masjid. Hotel dan pelayanannya bagus sekali" jawab beliau
Saya tanya kembali ke Bu Samiyah "Apa Bu Samiyah mendapatkan pelayanan yang sama dengan jamaah lain yang membayar?"
Bu Samiyah langsung menjawab "Saya diperlakukan sama seperti jamaah yang lain, tidak ada perbedaan sama sekali. Kita tinggal dan makan makanan yang sama, semuanya sama. Saya tidak diminta duit sepersen pun oleh Atria, semua gratis. Saya sangat berterima kasih kepada Atria"
"Apa ada kisah menarik selama melaksanakan ibadah umroh?" saya mencoba bertanya kembali. "Saya kehilangan handphone dan uang yang saya simpan di tas pengenal dari Atria. Kebetulan ada jamaah, seorang ibu yang sudah tua. Jadi saya selalu menuntun ibu itu selama ibadah. Akhirnya handphone dan uang saya dan ibu itu hilang dari tas. Setelah saya mengabarkan kejadian itu pada teman-teman , saat itu juga mereka datang ke saya dan memberikan uang kepada saya yang jumlahnya melebihi dari uang saya yang hilang. Herannya, ibu tua yang senasib dengan saya tidak mendapatkan uang sepersenpun padahal beliau duduk disebalah saya. Setiap saya sholat di Masjid, selalu ada orang yang datang ke saya dan memberikan sajadah, tasbeh, payung, permen, dan kurma. Saya juga berhasil mencium hajar aswad, yang tidak semua orang yang datang ke Makkah bisa menciumnya. Padahal saat itu jamaah umroh sangat ramai, kata teman saya seramai saat ibadah haji". (Musyayana)
Posting Komentar