Media Bawean, 13 Oktober 2011
Harga jual bensin di Pulau Bawean, kembali kacau balau setelah kemarin terjadi kelangkaan disebabkan kendala pengiriman dari daratan Pulau Jawa.
Harga jual yang semestinya Rp.5.000, akan tetapi pengecer tetap mempertahankan harga Rp.5.500. Padahal suplay BBM dari daratan Pulau Jawa ke Pulau Bawean kembali normal tidak ada kendala.
Muhdar sebagai salah satu penyalur BBM dari APMS 01, ditemui Media Bawean mengatakan harga jual tetap normal Rp.5.000, tidak ada kenaikan seperesenpun.
"Sesuai instruksi ataupun perintah dari APMS 01, bahwa harga jual tidak diperbolehkan naik yaitu tetap harga normalnya Rp.5.000. Maka pengecer diwajibkan menjual bensinper liter Rp.5.000 di Pulau Bawean ,"katanya.
Ditanya kenapa masih ada yang menjual Rp.5.500? Muhdar menyatakan tidak tahu menahu, sebab penyalur BBM di Pulau Bawean juga banyak, bukan hanya dirinya saja. "Yang jelas, harga jual yang disalurkan melalui saya, tetap harga jualnya Rp.5.000,"paparnya dengan tegas.
Abd. Malik dari Fron Pembela Masyarakat Bawean (FPMB) menyatakan harga jual bensin di Pulau Bawean tidak ada kenaikan per liternya Rp,.5.000. "Jika ada kenaikan berarti sudah menyalahi aturan yang ada. Tugasnya aparat untuk menormalkan kembali harga jual bensin di Pulau Bawean, agar masyarakat tidak dirugikan,"paparnya.
Media Bawean membuktikan ketika membeli bensin di kawasan desa Lebak, dengan polosnya penjual menyatakan harga bensin Rp.5.500. "Jika membeli 2 liter, maka harganya Rp.11.000,"ujarnya. (bst)